World Through my Words

Tuesday, October 18, 2016

Cinta Itu...

Untuk orang seperti saya, cinta seperti kemewahan tersendiri yang saya kadang ragu akan eksistensinya. Mengingat hubungan terbaik seorang Titasya Anugraheni akhir-akhir ini adalah dengan seperangkat kasur bantal dan boneka, wajar jika menjalin asmara belum terbesit lagi dalam pikiran. Tapi diam-diam, saya menemukan cinta di banyak orang. Terlihat di mata, terasa di perhatian, dan terwujud dalam perbuatan. Di dalam otak, saya merangkum bahwa cinta itu...

Ketika suami sahabat saya, Aisyah Fitasari sedang tugas di Wonogiri. Mereka berdua tinggal di Jakarta, dan mau mudik lebaran. Pas banget hari tugas tersebut dekat dengan cuti bersama. Tapi Taqim tidak langsung pulang ke Pacitan (yang jaraknya cuma sejam dari Wonogiri!). Dia justru balik lagi ke Jakarta, menjemput sang istri. Kita tetap mudik bareng, aku temenin kamu menaklukkan arus pulang kampung, he said. Then they comeback home together, two days trip Jakarta-Pacitan. I call it, love :)
Saat pagi hari saya ke rumah teman, bertemu dengan Mbak Nie. Perempuan berhijab cantik ini ternyata mau ke Indomaret. Sayapun bertanya, mbak mau beli apa? Ia menjawab mau beli kopi untuk calon suaminya. "Didit itu nggak bisa minum kopi yang blablabla, dia cocoknya minum kopi merek ini," tuturnya. Iya, itu cinta :)
A photo posted by Nie (@just.nie) on

Saya dan Ani sudah berteman selama belasan tahun. Kondangan bisa dibilang quality time kami di masa kini. Ia biasanya meluangkan waktu untuk ngobrol dan ngafe dulu bareng sama saya setelah datang ke resepsi pernikahan. Padahal dia sudah punya dua anak dan semuanya balita. Tapi suaminya memberikan waktu dan kebebasan, gantian di rumah dan menjaga dua anak kecil itu. Ah, cinta memang penuh pengertian :")
A photo posted by Anydha Natassya (@anydha) on

Dua orang ini, dulu pas masih pacaran hobinya berantem trus baikan trus berantem lagi. Lucu-lucuan gitu kalau ngambek, trus abis itu ketawa-ketawa lagi. Dasar! Sekarang mereka long distance marriage. Jakarta-Pacitan bukan jarak yang dekat, tapi toh Jacob mengusahakan pulang tiap ada kesempatan. Kadang naik pesawat, sering juga pakai kereta. Road trip juga kadang-kadang. Demi bertemu Mita, dan menyenangkan istrinya itu agar tetap bahagia. Kamu kira libur dua hari dan dipakai perjalanan itu tidak melelahkan? Tapi namanya juga cinta, macet totalpun diterjang! ;)

Masih banyak cerita cinta lain yang bikin hati saya hangat. Karena ternyata, berjuang dan diperjuangkan itu bukan tentang kata-kata tapi lebih dari itu. Bagaimana kamu menjadi prioritas seseorang dan kamu juga memprioritaskan dia. Bukan hanya sekadar ucapan tapi juga tindakan. Love it's not a words to spelled, it's an act and proving.

Don't forget to fall in love, and loving as much as you can be <3 <3 <3
Read More

Wednesday, October 5, 2016

Quarter After One

"Kamu salah satu perempuan tangguh dan tahan banting yang pernah aku kenal."

Ia mengatakannya kepadaku beberapa kali, tanpa ada maksud memuji. Hanya mengungkapkan isi hati, dan rasa kagumnya saja. Namun perempuan yang menerima predikat itu, justru menangis sesenggukan tak kunjung reda, beberapa hari setelahnya.

"Aku capek, wajahku banyak wrinklenya. I don't want to run it anymore," - aku, dengan air mata berderai mengucur tak henti-henti.

Tanpa berkata, ia menggenggam tanganku dan menghapus bulir-bulir air mata yang membasahi pipi penuh jerawat ini. Berusaha menenangkanku, ia mengajak makan di warung ayam penyet favorit kami.

"Kalau kamu sudah tidak ingin, kamu bisa berhenti. Kamu masih punya pilihan," tuturnya sambil sesekali menyeka air mata yang entah kenapa tak berhenti mengalir setelah beberapa lama.

Aku masih terisak, tak tau lagi harus berkata apa. Otakku sudah keruh, butuh waktu untuk bisa kembali berpikir jernih seperti sedia kala. Aku hanya bisa menangis dan menangis, low point.

Hingga akhirnya aku pulang dan pagi harinya, menyadari satu hal. Di jam-jam orang sedang terlelap tidur, dia ada untuk memegangku agar tak jatuh di jurang kesedihan paling dalam. Dia berusaha memberikan opini dan solusi, dan yang terpenting adalah jemarinya menyapu air mataku hingga berkali-kali. Meski aku di keadaan seburuk itu, dia tak mengubah pandangannya mengenai aku yang tangguh dan tahan banting.

Ternyata menurutnya, aku sedang lelah dan berada di titik batas tertinggi. Sehingga semuanya meledak bersamaan, memporak-porandakan duniaku pada hari itu. Yang paling membuatku tak menyangka adalah, dia memaksaku makan karena tau berjam-jam sebelumnya aku tak mendapat asupan apapun.

Terimakasih, sudah menghapus air mata di tengah malam yang dingin. Melihatku dari balik gerbang kosan sampai aku tak terlihat dari pandangan. Memastikan aku tidur dan istirahat, terlepas dari penat. Jemari dan pandangan mata teduh itu, adalah alasan kenapa aku masih bisa tersenyum, sampai hari ini.
Read More

Monday, October 3, 2016

Cerita di Balik Goresan di Tangannya

Mungkin kamu pernah sekilas melihatnya saat ia tak memakai baju berlengan panjang. Ada beberapa goresan luka di tangan, jemari dan telapaknya. Meski tak terlalu kentara, tapi menyimpan cerita di setiap bekasnya.

Luka berbentuk bulatan kecil berwarna kemerahan di ujung telunjuknya itu, tercipta saat ia tertusuk jarum kala memasang kancing kemejamu yang terlepas. Waktu itu sudah larut malam, dan kamu berkata akan memakainya esok hari. Dengan sisa tenaga yang dimilikinya, diambilnya peralatan menjahit sederhana kemudian dengan kemampuan seadanya, berusaha menyelesaikan masalah yang ada.

Matanya sudah hampir tak mampu terbuka, tapi kancing itu tak kunjung usai terpasang juga. Akhirnya terjadilah, jarum menusuk ujung jarinya meski tak dalam tapi cukup membuatnya berdarah beberapa tetes. Ia tak mengeluh, menyapu cairan merah itu dengan tissue dan melanjutkan pekerjaannya.

Beranjak dari situ, ada goresan memanjang berwarna kecoklatan di pergelangan tangannya. Meski sehari-hari tertutup jam tangan serta gelang, namun terlihat mencolok di antara warna kulitnya yang putih merona. Ternyata, itu adalah 'kenang-kenangan' dari wajan panas yang tak sengaja ia senggol saat memasak di dapur.

Ia tahu bahwa kamu tak doyan makan jika bukan masakannya. Bangun sejak pagi, perempuan yang rambutnya kerap dikucir agar tak gerah itu berkutat di dapur. Memotong sayuran, mengupas bawang. Menggoreng ayam favoritmu, dan karena sedikit tak berhati-hati, tangannya terkena pinggiran wajan yang panasnya luar biasa.

Tak ada keluhan, ia mengambil pasta gigi di kamar mandi dan mengolesnya ke luka yang melepuh itu. Kemudian melanjutkan memasak seperti tak terjadi apa-apa, kemudian membangunkanmu untuk mandi dan bersiap kerja.

Satu yang terakhir, adalah luka seperti cengkok kecil di telapak tangannya. Membekas, tak bisa sembuh hanya dengan obat biasa. Mungkin kamu lupa, tapi itu adalah luka yang berawal dari usahanya membantumu membetulkan lampu yang mati di rumah.

Ketika kamu memanjat tangga, ia memegangi dari bawah. Tapi kejadian tak mengenakkan tiba-tiba saja datang. Obeng yang kamu pegang jatuh, mengenai tangannya. Lukanya menganga, hingga daging di balik kulitnya terlihat. Ia menangis menahan sakit, dan setelah segala obat yang dioleskan, hanya bisa menutup luka, tak bisa menghilangkan bekasnya.

Tangannya memang tak semulus artis Korea. Tapi tangan itu yang menyulap bahan makanan menjadi sepiring masakan lezat yang setiap hari kamu rindukan. Dua tangan itu yang memelukmu saat kamu merasa lelah luar biasa, sepulang bekerja. Dan tangan itu, yang selalu terbuka untukmu kapan saja, susah ataupun senang, suka ataupun duka.

Meski goresan-goresan itu membekas selamanya, tapi cerita di baliknya membuatmu tersadar bahwa: hanya cintanya kepadamu yang membuatnya tahan dengan segala perih saat luka-luka itu menyergapnya.


A photo posted by Davy Linggar Photography (@davylinggarphotography) on
Read More

Saturday, October 1, 2016

Ketika Ada yang Menetes dari Pelupuk Matanya

Sosok dengan wajah sederhana dan baju tak terlalu banyak gaya itu, adalah perempuan yang kamu lihat dan membuatmu jatuh cinta. Pada senyum lepasnya, pada candaan renyah yang ia lontarkan, dan pada tatapan mata penuh ketulusan saat memandangmu. Ketika ada keputusan besar yang kamu ambil, yaitu menjadikan dia teman hidup, sesungguhnya perjalanan ke depanlah yang jauh lebih berat.

Ketika mulai muncul percik-percik permasalahan. Selisih paham dan mungkin saja, berakhir dengan pertengkaran. Baik kamu dan dia sama-sama di titik didih, kata demi kata tajam menghujam meninggalkan perih. Entah siapa yang salah, yang pasti hari itu berakhir dengan amarah.

Tapi tahukah kamu, saat ia mendengar suara keras dan bentakanmu, hatinya luruh dan jatuh ke dasar kesedihan terdalam. Pecah berkeping-keping, bersama dengan hancurnya sisa-sisa waktu di hari itu. Ia memilih diam, tak berani lagi beradu argumen denganmu. Karena ia tahu, api bertemu api hanya akan menghasilkan abu.

Saat kamu marah luar biasa dan mendiamkannya, ia memilih tak mengeluarkan sepatah kata. Mencoba menghindari menyiram minyak ke dalam kobaran api, berdoa semoga kamu segera tenang dan terkendali. Hari-hari berikutnya dilalui dengan seperti dua orang asing terjebak dalam satu rumah, tak bertegur sapa apalagi bercengkrama.

Perempuan yang kamu minta dari Ayahnya untuk kamu jaga dan bahagiakan selamanya itu, tetap bangun pagi seperti biasa. Menyiapkan sarapan dan menyiapkan bajumu, dalam diam sembari berharap hatimu sudah luluh dan mengajaknya bicara. Tapi ternyata tidak, tatapan matamu tetap seperti melihat musuh saat memandangnya.

Ia tahu bahwa mungkin dirinyalah penyebab semua kekacauan ini terjadi. Berusaha sekeras tenaga, memperbaiki semuanya. Tapi apa daya, hatimu terkadang sekeras batu. Segores kecil kesalahan yang dibuatnya, membuatmu jadi kaku tak bisa dikompromi lagi.

Jika sudah tak menemukan alasan untuk memaafkannya, maka ingat-ingatlah lagi apa yang membuatmu jatuh cinta kepadanya. Betapa indahnya saat hatimu berdegup kencang ketika menunggu jawaban iya darinya. Saat kamu merindukan untuk bertemu dan memeluknya saat jarak sedang memisahkan kalian berdua. Ketika kamu mendekapnya dalam tidur, dan merasa ia adalah tempatmu bersandar dan mencari ketenangan paling hakiki di dunia.

Saat ada buliran air mata menetes dari matanya, itu bukan berarti separuh hatimu adalah orang yang lemah. Namun ia takut kehilanganmu, dan takut menyakitimu lebih dari ini. Terisak dengan suara tertahan, perempuan cantik yang kamu belai rambutnya dan kecup keningnya itu tak bisa lagi membendung kesedihan. Dia bisa apa? Segala upaya telah dilakukan bukan?

Semua orang bisa membuat kesalahan, tapi tidak semua orang pantas dilepaskan hanya karena hal tersebut. Salah satunya, teman hidupmu. Selama ia masih berniat baik meneruskan perjalanan bersamamu, dan meminta maaf meskipun lirih, hargailah. Kamu boleh marah, tapi sekali lagi tolong tatap matanya.

Mata itu, yang menyimpan cinta tak terhitung banyaknya untukmu. Dua bola mata berwarna kecoklatan itu yang terjaga di malam hari saat kamu sakit dan tak bisa tidur karena menggigil. Indera penglihatan itu yang selalu menemukan di mana barang-barangmu berada, kala kamu kesulitan mencarinya. Dan mata itu, yang selalu bisa membuatmu menjadi lelaki paling beruntung di dunia.

Ketika ada yang menetes dari pelupuk matanya, hapuslah segera. Jangan biarkan wajahnya sembab dan hidupnya layu, karena bertengkar denganmu. Dia adalah perempuan yang menyerahkan hidupnya untuk kamu nahkodai, dan mengabdikan waktunya untuk membahagiakanmu.




Kalau berantem sama pasangan, jangan lama-lama ya...hidup ini terlalu indah jika untuk dihabiskan bersama amarah.
Read More

Sunday, September 25, 2016

Someday

Ada tangan yang tak akan melepaskan genggamannya dari jemarimu, ada pundak yang tak akan beranjak untuk jadi sandaran hidupmu.

Bulan lalu, Mbak Prima datang ke Malang dan menghabiskan waktu bersama saya. Kami ngobrol panjang lebar, mengenai banyak hal. Salah satu highlight yang membuat kami tertawa lalu menitikkan air mata terharu adalah pada poin the right one. Ia mengatakan bahwa beberapa waktu lalu sempat menangis karena lelah.

"Sya, aku tuh kadang ngerasa capekkk banget. Kerja, tesis, handle urusan logistik rumah. Waktu 24 jam rasanya nggak pernah cukup. Aku nangis karena sampai hari ini, aku belum ketemu orang yang bisa aku ajak berjuang bareng..."

I feel her, literally. Both of us, berusaha sekuat tenaga agar tetap bisa selesai kuliah dan bekerja sampai dobel-dobel almost all the time. A glimpse of me, sejak semester 3 saya udah kerja part time mulai dari jualan pulsa sampai ngelesi anak SD. Bahkan hari ini saya sidang skrispsi, pulangnya langsung ngantor sampai malam. Sempet juga punya 5 murid les dengan alamat rumah yang berbeda-beda, bisa dibayangkan kayak gimana hidup ini berjalan sehari-hari. A glimpse of her, Mba Prima bisa dibilang salah satu tulang punggung keluarga. Hidupnya tak lepas dari berbagai tanggungjawab, yang membuatnya kadang tak bisa tidur cukup atau sekadar istirahat.

Maka bukan hal yang aneh jika kami ingin bersama laki-laki yang kuat bertarung melawan kerasnya kehidupan, bergandengan tangan bersama pasangan. Masalahnya adalah, kami ternyata lebih sering bertemu dengan pria yang justru menambah masalah dalam kehidupan kami. Entah kurang dewasa, atau menye kebanyakan drama.

Untuk menghibur dan menguatkan Mba Prima -sekaligus memberikan motivasi bagi diri saya sendiri- , terucaplah rangkaian kata yang penuh makna. Dengan nada positif dan penuh semangat, saya mengucapkannya:

Mba, aku doakan suatu hari Mba Prima bertemu dengan laki-laki yang tangguh dan soleh. Menyayangi Mba Prima dan mengerti betapa berat hidup Mba selama ini. Dia yang akan menjemput Mba sepulang dari bekerja, membawakan setangkup roti bakar dan sekotak susu cokelat. Karena dia tau, Mba capek seharian berkutat dengan deadline. Dia akan membiarkan Mba Prima tidur di dalam mobil, dan sepenuh hati membantu meringankan tanggungjawab Mba Prima...
Dalam kacamata saya, cinta adalah tentang penerimaan dan pengertian. Bayangkan, ada dua orang yang lahir di rumah yang berbeda, besar dan hidup dengan cara yang tak sama pula. Kemudian tiba-tiba bersatu, tinggal dalam satu atap. Bisa dibayangkan betapa banyak hal yang perlu disesuaikan?

Cinta, membuat saya bisa memahami seseorang dan menerimanya utuh dengan segala kurang lebihnya. Cinta, mendorong saya untuk memperbaiki diri agar hidup berjalan ke arah yang lebih baik lagi. Cinta, yang akan mengikat saya dan the right one untuk bersama berjalan dan berlari meski banyak kerikil dan rintangan menghampiri. Dan cinta, yang akan membuat dua orang insan manusia tetap lekat, meski ombak-ombak besar menerpa tanpa jeda.

Untuk semua teman-teman yang sedang menunggu the right one nya, saya doakan yang terbaik ya. Menemukan dia yang mengisi sela-sela jemarimu, menghapus air mata dan peluhmu. Ketika kita menjadi orang baik, maka cermin akan memantulkan sosok yang baik pula inshaAllah.

Semoga Mba Prima, segera menemukan detak untuk jantungnya, jawaban dari segala doanya, dan teman untuk menjalani hidupnya...

Karena cinta selalu sederhana, mengalir jernih seperti air dan hangat seperti cahaya.

Read More

Monday, August 22, 2016

When Finally you are Ready

Entah kenapa, saya belum bisa berpikir bahwa menikah adalah perihal yang sederhana. Mungkin karena belum bertemu the right one, atau pernikahan memang tidak segampang itu. Tapi satu yang selalu saya percaya bahwa, akan ada hari di mana segala ketakutan, risau, bayangan dan segala macamnya itu menghilang tak bersisa ketika hati sudah mantap tertambat pada orang yang tepat.

Just fuckin do it, some people said. Mereka mendesak saya untuk segera melengkungkan janur di depan rumah, mengakhiri kesendirian yang semakin akut mengakar ke dalam tanah. Masalahnya, hey saya juga mau kali menikah! Siapa yang nggak pengen ada seseorang yang bisa diajak berbagi, dan ada alasan untuk segera pulang ke rumah?

But married is lifetime dealing, di mana saya nggak punya tombol exit kalau di tengah jalan ingin berhenti. Yes i have actually, namanya perceraian. Tapi masa iya saya menggampangkan pernikahan seperti itu? Kalo ga cocok yaudah bubar aja, gitu?

Saya masih mencari, sosok yang ingin saya temui setiap hari. Laki-laki yang membuat bibir ini tidak bisa berhenti tersenyum ketika mengingatnya, dan tidak marah ketika dia memecahkan piring atau melakukan kebodohan lainnya. Tingkat acceptance setinggi itu, hanya bisa tumbuh dari rasa cinta yang membuncah di awalnya. Percayalah, saya sudah mencoba berbagai rumus ini dan itu dan hasilnya sama. Saya tidak bisa menjalani hidup bersama orang yang saya tidak cinta.

Saling jatuh cinta, lebih tepatnya. Ketika rasa itu menjelma menjadi sebuah ikatan yang kuat dan dewasa menjadi tanggungjawab. Ada rasa takut untuk saling menyakiti, dan tekad untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Saat mata saling tatap dan seolah berkata: kamu aman di sini, di sampingku.

Saya juga mengerti bahwa pernikahan tidak semanis kembang gula. Dia yang awalnya manis luar biasa, bisa berubah menjadi pemalas yang suka buang sampah seenaknya. Begitu juga sebaliknya, but hey, menikah adalah cocoklogi seumur hidup kan? Darimana datangnya tenaga untuk kompromi setiap hari sampai mati, kalau bukan dari cinta setengah mati?

Yakinlah, banyak pasangan yang ingin saling cekik setelah bertahun-tahun menikah. Namun mereka berhasil menahan diri, karena masalah satu persatu telah terlampaui. Terlalu banyak problematika dalam hidup, yang tidak akan bisa diselesaikan jika dua tangan tidak saling bergandengan. Meski dalam hati marah, namun ketika ia mau berusaha berubah dan berbenah, kesempatan macam apa yang tidak akan kita berikan? Ya, kesempatan dan maaf datang mengalir seiring cinta yang bertahan di dalam setiap pernikahan.

Kekurangan adalah milik setiap orang, termasuk saya. Siapapun nanti yang akan mengikat janji suci bersama, juga telah melewati fase menimbang masak-masak untuk mengajak saya berumahtangga. Dia juga pasti berusaha untuk mencocoklogikan dirinya dengan saya, dan berusaha untuk tidak mencubit saya di setiap hal menyebalkan yang saya lakukan.

Dan ya, saya ingin dicintai dan jatuh cinta. Itulah yang membuat saya berpikir bahwa pernikahan tidak sederhana. Karena untuk bertemu seseorang yang jatuh hati dan dijatuhi hati serta seumur hidup cocoklogi, tentu susahnya luar biasa. Tapi saya tau, dia ada di luar sana. Sama gamangnya dengan saya, sama berharapnya seperti saya.

Semoga di waktu yang tepat, kita bertemu dan jatuh cinta satu sama lain. Semoga pernikahan menjadi sederhana ketika ada cinta di antara kita. Semoga hidup ini semakin bermakna ketika ada kamu di dalamnya.

Dari saya, yang bersikeras untuk jatuh cinta pada lelaki yang saya suka.
Read More

Tuesday, August 16, 2016

Sebuah Modal yang Tak Ternilai Harganya

Lama banget ga ngeblog, untung aja ga lupa sama password :D Howdy? Fine here, cuma kangen sama Gelato Nutella dan Lemonia aja :"( #lah #jadinyacurhat . Tahun ini sungguh penuh kejutan, dan syukurlah lebih banyak positive surprise. Alhamdulilah banget, Allah begitu baik sama UmmatNya yang bandel luar biasa ini.

Saya sering bilang kalau apa yang dicapai hari ini, adalah tumpukan pondasi yang dibangun dari ratusan bahkan ribuan hari ini sebelumnya. Bagaimanapun juga, Pokemon Go berawal dari abstrak 20 tahun lalu dan sekarang mendulang 10 juta download di seluruh dunia (kalo ga salah, kalo salah maapin ya karena manusia tempatnya salah). Setiap kali mencapai sesuatu, itu bukan hanya karena tetesan keringat saya sendiri, tapi ada banyak orang yang menjadi salah satu penyumbang ilmu dan mentoring saya.

Selama ini, saya bekerja bermodal pikiran, dan tentu saja jari jemari lentik untuk mengetik ditambah bibir berlipstick mauve untuk ngomelin orang kalo kerjaannya ga oke #maapintitayaAllah . Bisa dibilang, saya penganut Bob Sadino garis keras. Dua dengkul saya adalah modal, tapi versi saya direvisi jadi satu otak dua tangan boleh ndak? hehe.

Tidak hanya itu saja, pengalaman dan ilmu yang ada di dalam otak ini tidak muncul begitu saja. Ada kiprah banyak orang di dalamnya. Baik dalam bentuk referensi buku dan video, hingga bekerja secara langsung. Semuanya bahu-membahu mendidik saya yang nda paham kapan di harus dipisah dan disambung ini jadi mengerti banyak hal. Asal bukan cinta kita yang dipisah ya beb, prinses patah hati nanti :"(

Itulah mengapa judul post ini adalah modal yang tak ternilai harganya. Karena kebanyakan saya dapatkan dari bekerja pada orang lain, di mana justru saya yang dibayar. Atau dari seseorang yang ga pernah berhenti nyemangatin saya, tak lain tak bukan adalah Kanjeng Mommy dan Buapakku sebagai penyokong dana utama selama anak mbarepnya ini belum bisa nyari uang sendiri.

Mulanya, saya kuliah di jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Brawijaya. Dosen-Dosen di tempat saya menimba dan menempa ilmu ini membuka banyak jendela. Saya jadi tau apa itu komunikasi pemasaran, kemudian mengerti apa yang dikerjakan mbak-mbak cantik ber high heels dengan profesi Public Relation, mengenal proses liputan dan tayangnya suatu berita ternyata tidak segampang cocote seorang Motivator, edesbre edesbre. Saya jatuh cinta, pada jurusan saya sendiri.

Pada jurusan yang saya milih agak-agak capcipcup kembang kuncup, clueless iki aku meh sekolah opo toh komunikasi iki belajar opo? Tapi ternyata cocok banget buat saya. It's kind of blind date and end with super sweet closing. Kemudian kala itu, saya punya pacar yang supportif banget dan ngomporin saya buat magang di agency yang ada di Jakarta.

*uhuk* permisiiii bocah ndeso tekok Pacitan iki ngerti opo toh soal per ahensian? Tapi modal nekat dan Golden Ticket dari Mas Seseq yang saya kenal saat mengisi seminar di kampus saya magang ke Jakarta. Kagum di Narrada Communication laptop dan komputernya pake Apple semua, trus mbak-mbak mas-mas e stylish dan gaul abis. Saya belajar banyak, dan itu adalah salah satu modal besar saya, hingga hari ini.

Berlanjut setelah itu, saya kerja di sebuah media namanya Bisa Komputer. Di sana saya bekerja bareng beberapa orang, mostly dengan background IT. Di ahensi saya belajar mengenai pengelolaan social media dan bikin campaign, di Bisa Komputer saya belajar tentang media online. Mas Ihsan, Mas Tri, Himma, Haqqi dan Mustofa membawa saya ke next step. Belajar nulis artikel, memahami media online dan tentu saja, saya makin jatuh hati sama dunia digital.

Dikit-dikit, saya jadi ngerti IT dan design. Bisa lah pake sotosop dikit-dikit atau komplen kalo ada cache yang nyangkut #kibasinrambut. Trus sambil ngebut ngerjain skripsi yang nda selese-selese kek Uttaran, saya kerja full-time di KapanLagiNetwork, tepatnya content writer di www.vemale.com . Modyaro kowe Titasya, kapokmu kapan kowe kudu iso memisahkan di dengan tepat sasaran?

Channel Manager Vemale namanya Mbak Vindy, panggilannya Kapin. Sekarang pada kenal kan? Beliau jadi hits bener sejak terkenal jadi Make up Artist dan juga make up character yang aneh-aneh tapi keren. Bersama dengan Mba Atha, Mba Gigi dan Mba Wenny, mereka berempat ngajarin saya. Sabaar banget, sampai saya bisa nulis berita dengan gaya bahasa menyentuh dan kadang nangis baca tulisan sendiri #apeu . 

Modal saya nambah lagi, jadi bisa nulis news dan artikel bertema women things! Horeee, dan yang bikin merasa terhormat adalah, Mba Rita alias Mamarit yang merupakan Vice President KLN turun tangan langsung mengoreksi tulisan saya. Hidup jangan takut dikoreksi, karena harusnya bersyukur. Banyak yang mengingatkan dan membantu untuk jadi lebih baik.

Move on dari Vemale, saya pindah divisi di content brand. Masih tetap di bawah KLN, saya dimentorin sama Mbaboo, Mamarit dan Mba Ai. Tabungan ilmu dan pengetahuan di dalam otak meningkat pesat, bisa nulis artikel yang diselipi pesan-pesan sponsor sampai yang bertema lifestyle. Gue dooonggg tau beach club mana aja yang lagi hits di Bali, i'm no more bocah ndeso anymore! *ngomong ketinggian, kemudian ditabrak pesawat*

Skill nulis menanjak, hidup jadi lebih baik. Sudah sarjana, hidup udah kek ga ada beban shay. Etapiii abis itu sakit dan bedrest deng :p Paranoid nganggur karena selalu kerja since 2010, usai bedrest diajak join sama Kak Ihsan, untuk handle beberapa web. Ada 3 web awalnya, kemudian beranak pinak. Nah lho, sekarang ga cuma nulis tapi nge-lead. Titasya Anugraheni kudu kenal siapa itu Cherrybelle dan objek-objek wisata di Indonesia. Ditambah dengan aneka macam Google Trends, Google Analytic, Jetpack dan sebagainya, makin mumetlah ndase e Titasya. But it's okay, life is never flat rite?

Sudah sekitar 1 tahun lebih menekuni dunia yang sekarang, tapi beberapa bulan ini fokus ke sub traveling. Kembali handle client (salah satunya sebuah corporate di Jakarta), dan the biggest surprise is...saya diundang untuk bertemu dengan beberapa orang hebat di Jakarta. Mereka pemilik sebuah perusahaan besar, dengan bisnis yang sudah stabil. Kaget banget, darimana mereka tau saya dan Kak Ihsan? Ternyata mereka notice dari salah satu kerjaan kami (yang dirintis bersama team dan salah satu super talented content manager of the year, Mba Gigi). It's...pengen nangis sampai di sini. I'm just...gogrokan peyek, rumahnya di desa, ke mana-mana ngerembes.

Momen tersebut adalah salah satu tukikan tajam dalam grafik hidup saya. Saya 'dipaksa' untuk kembali take  a next step, bahkan mungkin langkah yang sangat-sangat besar. Nggak pernah menyangka, dan masih suka bengong sendiri kalo diinget-inget.

Kalau saya nggak kuliah di Komunikasi UB, Saya ga akan diajar sama Ibu Endang Mirasari, Ibu Desi dan Ibu Dyah Alvina yang udah ngajarin banyak hal seputar marcomn. Kalau saya nggak magang di Jakarta, saya ga akan tau dunia ahensi dari awal. Kalau saya ga kerja di Bisa Komputer, saya ga akan paham apa itu server dan front-end back-end. Kalau saya ga kerja di Vemale, sampai hari ini saya bakalan menggerutu kalo disuruh memisahkan di dan ke. Kalau saya nggak kerja di content brand, dunia saya ga akan seluas sekarang. Dan kalau saya nggak join sama Kak Ihsan untuk membangun banyak hal, mungkin saya...entahlah, gak terbayang.

Modal saya semua tersimpan di memori otak. Diolah setiap hari, dikembangkan dan dipupuk dengan ilmu-ilmu baru tiap harinya. Hingga beberapa hari yang lalu, saya beli majalah Markeeters. Di dalamnya adalah Mba Vindy dan Mas Seseq, memberikan sebuah pengetahuan yang bermanfaat. Saya harus bangga, saya dimentorin oleh banyak orang hebat. Mereka sudah meluangkan waktu dan bersusah payah ngajarin, dan itu harus dimaksimalkan.

Belajar itu kayak jalan, ga ada habisnya. Kalau capek, ya berhenti sebentar kemudian lanjut lagi. Kalau berhenti, nanti orang lain sudah sampai mana-mana trus kita di sini-sini aja. Trus nyalahin Jokowi kalo nasibnya jelek :"(

Saya tidak akan bisa membalas semua perbuatan baik semua mentor saya. Namun saya selalu mendoakan semoga beliau-beliau diberikan kelancaran hidup dan kebahagiaan setiap harinya. Terimakasih atas semua modalnya, batu bata penyusun pondasi karir saya. Dari hati yang terdalam, tanpa mas-mas mba-mba bapak-bapak ibu-ibu, saya bukan siapa-siapa...

Read More

Sunday, May 1, 2016

When Everything's Wrong, you Make it Right

Caressing your hair and touch your face is the best medicine for me. Rasanya seperti ada es batu yang meleleh di atas kepalaku yang kerap panas dan meletup-letup ini. Tertawa bersamamu, menghabiskan waktu yang tak seberapa banyak itu berdua denganmu, mendinginkan segala emosi dan darah yang meninggi.

Setiap hari, akan selalu ada beban yang harus diselesaikan, masalah yang tak ada habisnya datang, dan juga banyak hal yang menunggu untuk diperhatikan. Rambutku rontok semakin parah, kerut di wajahku semakin bertambah. Jika bukan karena kamu dan segala hal menyenangkan yang kita lakukan bersama, mungkin aku sudah gila dari dulu.

Dear C

Thankyou for everything. Untuk semua waktunya selama ini, mendengarkanku yang sering tempramen ini dan bertahan bahkan setelah 7 tahun lamanya. Kamu selalu bisa meredam aku, dan membuatku tersenyum lagi. Kamu bisa mengerti aku yang sangat sangat kaku dan emosional ini, mengimbangi sifatku yang obsesif dan unstoppable. Jika bukan kamu, pasti sudah menyerah dari dulu. Menghadapiku butuh berjuta kesabaran, dan beribu cara untuk menenangkan aku yang seperti bom waktu.

Tapi kamu tidak mengatakan bahwa aku adalah bom waktu. Kamu bilang, aku itu seperti kembang api. Penuh kejutan dan warna warni. Kamu sampai tak habis pikir, dari mana saja ideku datang yang aneh bin ajaib itu. As you know, aku hidup dari ide. Dengan ide dan kreativitas, aku mencari sesuap nasi. Jika bukan kamu, mungkin sudah menganggapku gila.

Saat aku berkata hal-hal yang terdengar khayal dan tak terjangkau oleh nalar, kamu mendengarnya dengan seksama. Saat aku mulai merajut mimpi yang tinggi, kamu ada di sampingku untuk membantu membuatnya menjadi nyata. Jika bukan kamu, mungkin sudah kelelahan mengejarku yang berlari luar biasa cepatnya.

You are more than partner, you are the best partner ever. Terimakasih atas segala kegilaan selama ini, segala hal-hal penuh adrenalin yang kita lakukan bersama. Kamu mengajariku untuk nggak malu berkenalan dengan orang baru. Do you remember dulu aku selalu bersembunyi di balik punggungmu?

Kamu berkata bahwa sekarang aku banyak berubah. Sudah nggak pernah tantrum, lebih mengerti, nurut dan bisa diajak bicara. C, i am 26 years now and i am growing old, changing myself to be better and better day by day. Thankyou for appreciate that, C :")

When everything's wrong, you always make it right. Thankyou sudah jadi es batu yang mendinginkan aku. Sudah jadi bahu untuk sandaran saat aku lelah. Dan teman yang selalu ada untuk berbagi senang ataupun susah.

In another life, i still want you to be my partner, for ever.
Read More

Monday, April 25, 2016

This is Just the Way i Always Wanna Feel...

We rarely spend time together. Kalau nggak aku yang pergi pagi pulang pagi karena banyak kerjaan, ya kamu yang lembur ga abis-abis. Yaudah gapapa, biaya hidup emang mahal kok :D

Tapi saat kita berdua punya waktu luang, menghabiskannya denganmu adalah hari yang menyenangkan dalam hidupku. As always, mendengarkan kamu bercerita atau berbagi bercandaan nggak pernah jadi membosankan. It's just...you know, sesuatu yang ngga akan aku bisa beli dan cuma bisa aku dapetin kalo pas sama kamu :)




Kita sama aja sih sebenernya, kalau lagi suka sesuatu pasti itu terus deh yang dibeli. Kali ini ada yang ngeyel pengen makan Mie Aceh lagi. Udah keliling ke tiga restonya tapi tutup semua. Yowes nyerah, tapi tetep temanya makan mie, mie ayam. Dua mangkuk, really, C? Belum makan dari taun kemarin ya :)))

Abis makan mie ayam, galau mau ke mana. Ngopi kok masih sore banget,mau balik kan baru pergi belum juga sejam :( Akhirnya mampir kantor, sidak anak-anak yang shift minggu :p Eh malah bablas ngobrol-ngobrol dan...ya apalagi kalo nggak selfie hahaha. Astaga betapa aku pengen waktu berhenti pada saat aku menghabiskannya sama kamu, serius!

Kelar dari kantor, kamu pengen es krim. Apa sih yang nggak buat kamu, C? Dua scoop gelato dengan rasa yang kamu pilih sendiri, mewarnai sore santai sambil menikmati sepoi angin dan matahari tenggelam.

"Enak?" Tanyaku melihatmu menyendoki es krim dengan wajah riang.

"Enak sih, di Gili Trawangan ada es krim yang enak juga," jawabmu.




Iya deh yang abis jalan-jalan keliling Indonesia, beli es krim aja sampe ke Gili Trawangan hahaha. Yaudah deh, ngobrol lagi masalah drone orang Indonesia dibanting sama bule di Alila Seminyak. Well, aku senang kita punya jiwa superior yang ga akan mau ngalah sama siapapun. Soalnya sama-sama mau nonjok itu bule kalo kita ada di posisi pemilik drone LOL.

Tapi segala hal yang menyenangkan selalu punya akhir, dan aku kembali melepasmu pulang, untuk bertemu lagi entah kapan. Kapan-kapan kalo sama-sama udah cukup tidur ya :p. Thankyou, C. Sudah membuatku bahagia luar biasa. This is Just the Way i Always Wanna Feel...
Read More

Saturday, April 23, 2016

"Besok Pulang"

I am not kinda cheesy person, for sure. Tapi kalo udah bersangkutan sama yang namanya kangen, bisa baper nggak abis-abis. Bahkan sampe kamu bilangnya "kamu kok tantrum sih kalo kangen?"

Trus kalo udah ketemu, baru juga liat wajahnya, seketika rasa jengkel-pengen nangis-kesel hilang semua. Refleks langsung lari ke bawah (kalo jemput ke kos) begitu melihat kamu dateng. It's just...you know, ada kembang api yang meletup saat tau semua kerinduanku terbayar lunas sudah, saat bertemu denganmu.

Padahal sebelumnya, kamu pergi berbulan-bulan dan aku nggak segalau ini. Tapi kali ini, hanya sekadar meraih puncak Rinjani, dan rasanya seperti ber abad-abad kamu tak kembali. Lebay maksimal, mungkin otakku ini sudah agak geser (dikit) :)))

Then finally kamu ngasih kabar kalo udah turun dan saat aku bertanya "kapan pulang?" dan kamu menjawabnya "besok pulang kalo ada tiketnya ya."

Hampir saja aku loncat dari kursi saking senangnya. Finally my heroine is back! Addicted to you is a hardest things i should pass for the last 7 years. Thankyou sudah segera pulang karena tau di sini, ada yang udah tiap hari mau nangis karena kangen kebangetan :")

I love you another galaxy and back, heroine.
Read More

Sunday, April 17, 2016

Kamu dan Oreo

Obrolan saat makan siang tadi membuatku teringat akan satu hal. Tentang kamu dan snack di minimarket. Aku suka sirik sama kamu karena sebanyak apapun kamu ngunyah, tetep aja nggak gendut. Nah aku ini minum air putih aja bisa jadi lemak ahhaha :))).

Ada banyak snack yang kamu suka, mostly biskuit dan itupun karena aku yang makan duluan terus kamu ketagihan. Aku masih inget beberapa bulan lalu, pas kita mampir di alfamidi. Kamu ngeluh susah banget nyari biskuit krim keju yang dulu pernah aku bawakan buat kamu.

Love, biskuit itu memang jarang dijual kalo nggak di supermarket gede. Dan sengaja emang ga aku kasi tau, biar kamu ngerayu aku buat dibeliin :p #dikeplak. Iya, senyebelin itu aku ya :D

Tiap mampir ke minimarket, kamu pasti suka banget beli biskuit dan kopi kaleng. Oreo jadi salah satu favoritmu. Pasti ke mana-mana maunya ngemil itu. Pas dikenalin ke regal mini yang ada isi krim cokelatnya, langsung habis setengah bungkus dan besok-besok ngajak jajan itu lagi.

Kamu emang ngegemesin banget! Sampe rasanya pengen kucubit pipimu pake tang. Belom lagi ekspresimu kalo minta sesuatu, duh siapa deh yang bisa nolak? Aku selalu luluh sama tatapan matamu dan juga senyummu yang baby face banget itu.

Mungkin kamu nggak pernah tau, kenapa aku begitu memanjakan kamu. Karena kamu emang manja! Udah gitu tingkahmu itu lho, kalah deh anak kecil usia 5 tahun. Nggak 1-2x aku nanya sama kamu "Usiamu berapa sih? Heran deh!"

Tapi justru itulah yang membuat kita tetap menemukan kebahagiaan di hal paling sederhana. Karena menyenangkan punya seseorang untuk dicubit pipinya dan rewel minta biskuit. Dan karena aku nggak pernah marah meski kamu kadang cranky ataupun bad mood habis-habisan.

"You will never find someone that love you like i did to you-" me
"Maybe yes...-" you

Rinjani, baik-baik ya sama anak ganteng yang suka bawel kalo laper :)
Read More

Friday, April 15, 2016

Ketika Harus Melepasmu Pergi (Lagi)

Rasanya baru kemarin, kamu bilang mau cuti dan melakukan perjalanan across nation. As always, kamu selalu memberitahu hal-hal yang akan membuatku sedih, dekat-dekat hari H nya dan dalam suasana bahagia. Entah karena kamu takut melukaiku, atau memang itu cara terbaik untuk tidak membuatku berat melepasmu.

Dan rasanya seperti sekejab mata, 4 bulan aku melepasmu pergi, menjelajahi Indonesia sepuas yang kamu mau. Aku sengaja tidak mengubungimu, karena aku tau itu menyakitkan. Meski kamu rutin mengirimkan foto atau video aktivitasmu di sana, tetap saja aku tidak bisa menemuimu saat itu juga. Aku melanjutkan hidup, terbiasa tanpa ada kamu di sini.

Kemudian kamu pulang, masih dengan penampilan yang sama. A messy hair, short and t-shirt. Bedanya, kulitmu agak coklat, berbeda dengan dulu yang putih bersih karena jarang tersentuh sinar matahari. Kamu bahagia, segala hal yang kamu inginkan akhirnya bisa menjadi nyata.

Missing you was dark grey all alone. Kamu tidak pernah tau, selalu ada detak jantung yang berdegup lebih cepat ketika menunggu waktu untuk bertemu denganmu. Selalu ada kebahagiaan yang belum bisa tergantikan dengan apapun juga, saat menatap matamu langsung, bukan dari videocall atau foto.

Everyone said i am stupid because i love you more than everything. But nobody understand, how happy i am when you around me. You are the reason why i never stop to run faster. Because i know, we can't stop at the same point everyday.

Minggu ini, aku harus melepasmu pergi (lagi). Meski tidak sampai satu bulan, tapi ternyata toh aku masih saja berat untuk kembali jauh denganmu. I always hate the distance, even technology always make us keep in touch.

But it's okay, as i always said to you, my happiness as simple as your smile. Your happiness over everything, love. Terimakasih sudah jadi anak manis beberapa hari ini, dengan segala tingkah ngegemesin dan pandangan penuh arti saat kita menghabiskan waktu berdua.

Take care there, pulang lagi dengan penuh senyuman, ya. Habis itu kembali kerja lagi, yang semangat! Nanti jajan teh tarik bubble sama mie aceh lagi. I always count on you. Rinjani, baik-baik ya sama Harry Styles kw100 nya :))
Memorizing you was as easy as knowing all the words to my old favorite song...

Read More

Sunday, March 27, 2016

Counting Days

Tahun lalu, di hari ulang tahun saya ada sahabat yang menikah, 3 sekaligus pula! Bisa dibayangkan dari bangun pagi sampai sore, marathon kondangan dari Kota Pacitan di ujung barat hingga timur. Sampai lupa kalau hari itu saya bertambah usia, dan kegembiraan saya sudah tersalurkan dengan bertemu banyak teman dan makan enak tentunya :p

Tahun ini sepertinya bakalan sama. Di hari lahir saya, ada sahabat yang menikah. Malam minggu pula, waduh saya hemat budget deh gaperlu bikin pesta. Udah dipestain tuh sama Mba Mila hihi XD.

Dalam edisi masih sama seperti 2 tahun sebelumnya, tahun ini belum menikah dan masih single. Saking fokusnya ke mana-mana, sampe lupa dong ya punya pacar #kesindirmeme wakakaka. Yaudah gapapa, yang penting sehat dan lancar kerjanya, self :)

Entah kenapa, saya semakin nggak mikirin tentang birthday things. Boro-boro bikin rencana ultah mau ngapain sih, tidur on time aja jarang [?]. But it's okay, itu tandanya hidup saya dipenuhi dengan hal-hal bermanfaat. Iya, Titasya emang pinter banget ngeles :D

Dear self,

Jaga kesehatan ya, karena kamu nggak akan bisa beli hari-hari yang terlewat karena harus bedrest sakit. Pun uang hanya bisa membeli obat, bukan kesehatan. Jangan lupa buat merawat diri, karena baju udah banyak yang ga cukup itu lho :"(

Bersyukur ya, karena masih terbangun di atas kasur yang empuk di kos, sarapan bisa milih-milih, dan naik motor ke mana-mana. At least, sandang pangan papan aman terkendali. Pertahankan ya!

Be happy, karena kebahagiaan yang hakiki datang dari diri sendiri. Happiness depends upon yourself. Jangan biarkan hal-hal kecil ngerusak mood dan akhirnya uring-uringan. Inget wrinkle!

Stay young, kamu masih muda. Baru 26 tahun, masih banyak yang bisa kamu lakukan. Party on board, diving ke Lembongan, berenang sampe gosong dan seterusnya. No worries, nggak cuma kamu di dunia ini yang usia 26 masih available dan belom kepikiran menikah :p

Keep in faith, do whatever you want and improve yourself to be better day by day.

Kata Taylor Swift, kudu terus feeling 22. Kata mantannya mbak Taylor di 1D, live while we're young. I counting the days because i know, this is my year!


Read More

Saturday, February 20, 2016

Karena Kita Tidak Memakai Sepatu yang Sama

Suatu sore hari yang cerah, saya dan mama lagi ngobrol-ngobrol absurd sambil bikin risol bihun di dapur. Nggak ngobrol juga sih, tapi lebih sayanya ngomel-ngomel :))) Pembicaraannya? Mengenai hati ini dengan status Facebook teman-teman yang in my opinion it's so innapropriate.

"Ma, heran deh kenapa sih zaman sekarang ini nyusuin anaknya sampe 6 bulan aja bangga bener dipamer-pamerin ke Facebook? Masakin anaknya buat MPASI udah berasa derajatnya lebih tinggi daripada yang ngasih bubur SUN ke bayinya. Belom lagi ibu bekerja vs tidak bekera. Udah gitu saling judge, yang ibu rumah tangga berasa paling bener, yang ibu bekerja berasa dibully abis-abisan. Kenapa hal-hal yang intinya adalah urusan pribadi masing-masing jadi dikompetisikan sih?"

Padahal yang ngomong begini, boro-boro kasih ASI eksklusif, pacar aja gapunya LOL. Trus mama sambil bikin kulit risol, ngejawab dengan analogi yang mudah saya pahami.

"Zaman mama dulu mana mama peduli anaknya tetangga sebelah disusuin ibunya atau disusuin susu SGM. Pun orang laen juga gamau tau kamu disuapin pure pisang atau nasi soto hahaha. Ya gitulah kak namanya juga sekarang ada internet, update status. Mungkin juga sekarang semua orang pengen diakui kalo dia begini dan begitu. Ya biarkan saja kak."

Saya sadar bener bahwa saya ga bisa dan ga punya hak untuk mengatur orang lain untuk update status apa. Facebook dia, suka-suka dia dong mau nulis apa di sana. Cuma yang saya risih, kalau ada satu orang yang bisa kasih ASI eksklusif yasudah seharusnya kan tidak perlu mencela yang kasih susu formula ke bayinya kan?

Mas Ihsan pernah bilang, manusia cenderung memandang orang lain itu sama dengan dirinya sendiri. Dan itu berkaitan erat dengan kompetisi buibu zaman sekarang. Memandang rendah orang lain juga hal biasa, bedanya dulu cuma dari mulut ke mulut alias bergosip dan sekarang dari status ke status sosmed. Ga satu dua kali saya menemukan postingan ASI VS Sufor lah ibu bekerja VS ibu di rumah lah, dan masih banyak lagi.

Kenapa sih saya fokus banget sama permasalahan di atas? Karena itu fatal banget menurut saya. Alasan saya bekerja dan alasan perempuan lain bekerja tentu berbeda. Alasan si itu di rumah dan si inu di rumah juga berbeda. Tidak bisa ditarik garis paten bahwa ibu bekerja = ga sayang anak dan ibu di rumah = sayang anak. Atau sebaliknya, ibu bekerja = pinter dan mandiri, ibu di rumah = gantungin hidup sama suami.

We never know what happen behind their door. Keputusan mereka untuk kasih asi atau sufor, lalala yeyeye itu hak pribadi masing-masing. Tidak bisa kita memaksa heh anak gue nih gue kasih asi lo tega bener anak lo dikasih sufor. Atau heh bego punya ijasah malah momong di rumah, kayak gue ini lho kece badai jadi menejer di kantor.

Bahasa paling cueknya, suka-suka mereka sih. Anak mereka, hidup mereka, rumah tangga mereka. Kenapa harus kita yang ribet? Jujur banget saya ngerasa kasihan sama ibu-ibu yang jadi berasa inferior karena dia tidak sesempurna orang-orang yang ngehujat-hujat keputusan mereka. Yang ibu bekerja jadi minder, yang ibu rumah tangga jadi ga pede, ga ada yang menang di persaingan ini.

Kata Kiki Barkiah, tidak perlu mengurusi ladang surga orang lain. Menurut saya itu benar, mari hargai keputusan orang lain dan tidak perlu mencampuri hidup mereka. Kamu nyusuin anakmu sampai 2tahun? Good! Kamu kasih sufor dan bubur sun ke anakmu? Good! Kamu rela ga kerja agar bisa momong anak? Good! Kamu jungkir balik ngatur waktu agar bisa pulang kerja on time biar si anak tetap terurus? Good!

Kita tidak memakai sepatu yang sama, kita tidak hidup di keadaan yang sama. Hanya yang melakoni yang tau pasti apa yang terbaik untuk hidupnya. Sayang banget kalau sampai pertemanan jadi berantakan karena perdebatan hal-hal yang bersifat hak masing-masing kayak gitu :)
Read More

Tuesday, February 9, 2016

Because of You, i Saw a New Beginning

Selalu ada alasan untuk jatuh cinta, meski pada yang paling mustahil sekalipun
Aku tidak pernah menyangka, bahwa jatuh cinta padamu bisa membuatku segila ini. Semua salah iklan di televisi, yang menayangkan wajahmu setiap malam tanpa henti. Seolah mensugestiku untuk mencari tau, siapa sih kamu?

And i found you, and i fall in love to you for the last two years. Setelah googling berjam-jam, mencari satu demi satu nama DJ dan akhirnya ketemu. Namamu Alesso, rising DJ asal Swedia. Kamu membuatku tak bisa berhenti memutar satu persatu lagumu di Youtube, sampai akhirnya aku terobsesi untuk bertemu denganmu secara langsung, paling tidak sekali saja seumur hidup.



Dear Alesso,

Kamu sekarang pasti sibuk banget ya? Sejak masuk ke top list DJ plus dapat kontrak eksklusif dari Wynn di US, aku lihat kamu keliling dunia tanpa henti. Dari satu kota ke kota lain, dari satu negara ke negara selanjutnya. Kamu membuktikan bahwa kualitas nggak akan pernah berbohong, dan lagu-lagumu jadi hits di mana-mana.

A photo posted by Alesso (@alesso) on


Kekagumanku padamu tak ada hentinya. Setelah bekerjasama dengan Carolina Herera (yes, Herera will be middle name of our daughter to be! #ngarepbangetmbak?) sekarang sama Axe. Duh, kamu pas semprot-semprot parfum tuh bikin melting cewek sedunia deh. Kalah Fedi Nuril #kompetitif :))

Yang bikin aku bahagia adalah, kamu belum (atau aku yang nggak tau?) punya pacar! Astagaaa setidaknya hati adek nggak remuk seperti fansnya mas sebelah itu tuuhhh ~ It's a sign rite? Masih ada chance buat aku jadi pacarmu kan?

A photo posted by Alesso (@alesso) on

Anyway, seandainya kita pacaran, kamu bakalan bahagia deh. Kenapa? Udah tau belum kalau cewek Indonesia itu istri-able? (nggak percaya? baca di sini deh...). Dijamin aku ga bakalan bikin kamu bangkrut, mas :")

Kamu gak akan lagi tur sendirian, aku bakalan nemenin kamu. Di private jet, kita bisa ngobrol banyak atau kamu bisa tidur di bahuku jika lelah. Kalau kamu galau mau pake baju apa pas mau naik ke stage, aku bersedia jadi fashion stylist gratisan untukmu. Paket lengkap kan macarin aku?

A photo posted by Alesso (@alesso) on

Kalau biasanya kamu abis manggung palingan tidur, kalau ada aku kita bisa jalan-jalan. Masa kamu ke Bali cuma selfie di hotel doang? Padahal ada banyak spot wisata yang mengagumkan! Kita berjemur bareng nanti, biar gosong :D

Aku akan mengisi hari-harimu dengan penuh warna, dan bikin kamu ngerasa seneng tiap harinya. Kalo pas lagi off tur, kita bisa menghabiskan waktu dengan jalan-jalan ke mana aja kamu mau. Atau main-main ke rumah Sebastian Ingrosso? Atau hangout bareng Avicii sama Zedd? Whatever you want, ayaaang!

Mungkin aku nggak secakep cewek-cewek yang dikencani sama temen-temenmu, tapi aku bisa jadi orang yang paling mengerti kondisimu. Aku ga akan marah kalo fansmu teriak-teriak pas melihatmu. It's okay, selama kamu bisa menghandlenya.


A photo posted by Alesso (@alesso) on

I will show you a whole new world yang belum kamu lihat sebelumnya. Agar hidupmu nggak hanya berhenti di party-kerja-party-kerja terus menerus.

Yaudah segitu aja khayalanku hari ini. Semoga suatu hari, aku beneran bisa pasang status in a relationship with Alesso di Facebook. Hai cewek-cewek, take care your heart well! :p

A photo posted by Alesso (@alesso) on

Because of you, i saw a new beginning. Before you, love, I was lost drifting at sea. You were the one who rescued me.  Together we vow that our colors will sparkle the faith.
And if I lose myself tonight It'll be by your side. 'Cause freedom is a lonely road. 

#30harimenulissuratcinta

Read More

Monday, January 18, 2016

Would you Build Paradise on Earth With Me?

Hello :)

Untuk kamu yang suatu hari nanti bakalan menghabiskan sisanya hidupnya bersamaku. First clue: kamu kudu sabar sama aku yang suka nangis dan marah kalo laper hahahah XD Baru juga paragraf pembuka, udah ketauan banget jeleknya LOL.

FYI, mungkin kita belum pernah kenal sebelumnya. Atau ternyata kita pernah ketemu di jalan, tapi berlalu gitu aja. You will be the biggest surprise in my life, and i wait it in patience. Dari sini, aku boleh ya panggil kamu partner?

Kenapa partner? Kenapa bukan sayang? #eaaaa #lebay. Because i want you to be my best partner in my life. Kita akan jadi team yang tangguh, pengendali elemen-elemen kehidupan yang bakalan bergiliran datang. We will stand up together, holding hand and survive in any condition and situation.

Semoga, aku bisa jadi teman hidup yang bisa menjawab dan menjadi tempatmu berkeluh kesah. Agar kamu nggak perlu lagi mencari 'pencerahan' di luar rumah, karena aku bisa menjadi sparing partner untukmu. I hope so, you do the same for me.

Nanti, di rumah kecil kita dipasangin ayunan ya di halaman belakangnya. Jadi kalau menjelang senja atau malam hari, kita berdua bisa berayun di sana, sambil bertukar cerita. Ditemani dengan jingga awan dan langit atau kemerlip bintang, pasti indah luar biasa. Atau kamu ingin punya kamar dengan atap yang dimodifikasi seperti ada jendelanya, lalu sembari berbaring, kita bercengkrama?

Khayalanku setinggi itu, karena aku tahu bahwa beban hidup itu melelahkan. Jika kita tidak menciptakan surga di rumah atau dalam hubungan kita, lalu apa yang membuat kita kuat dan bertahan?

Inginku sederhana: sepenat apapun pikiran kita, namun kita tetap punya waktu untuk istirahat dengan nyaman dan melepas semua beban walau hanya sementara. Saat bangun tidur, aku dan kamu punya semangat lagi, untuk menghadapi hari.

Jika nanti kamu memintaku untuk di rumah saja merawat keluarga, aku akan melakukannya dengan senang hati. Namun jika kamu ingin aku membantumu mencari nafkah, aku juga akan melakukannya dengan penuh keihklasan. Apapun yang terbaik, hanya kita yang tau bukan?

That's why, i called it: would you build paradise on earth with me? Surga kita, di mana hanya aku dan kamu yang mengerti bagaimana cara membangunnya. Didirikan di atas tanah penuh cinta, kokoh karena pondasi saling percaya dan menguatkan, berwarna karena tawa dan canda. Penuh dengan kenangan indah yang kita ciptakan setiap hari, membuat kita sadar bahwa kita bersatu adalah hal terbaik yang pernah terjadi.

Mungkin kamu akan geleng kepala melihatku suka nyanyi-nyanyi sendiri kalau mendengar lagu-lagu yang aku suka. Atau gaya berpakaianku yang kadang aneh tapi nyata. But trust me, your happiness is my priority! My happiness as simple as your smile, partner.

Di sela kesibukanku bekerja, mungkin aku nggak sempat masak yang fancy dan seru kayak di televisi. But i will try to serve the best meal for you, walau kadang rasanya ngaco maksimal. Gapapa ya, yang penting ga mengandung racun sianida :")

Nanti, kita saling bantu urusan logistik rumah tangga ya. Aku yang nyuci (pake mesin cuci) dan kamu yang setrika misalnya. Aw, mau banget kalo gitu sih #mauenaknyaaja :))) . Kidding! Udah masalah itu kita bahas nanti aja kalo udah mutusin kapan mau akad nikah aja yhaaa #eaaa

Kalau kita punya keterbatasan waktu atau dana untuk bersenang-senang, jangan khawatir! Sesederhana main gitar sambil nyanyi-nyanyi cempreng, atau nonton film hasil download an aja udah menyenangkan kok. Pokoknya, kita saling mencintai aja udah bikin aku bahagia :") #gombalkesekiankalinya

Terimakasih sudah mau jadi partner dari perempuan absurd yang gapunya kelebihan apa-apa ini. Bisaku cuma satu: membahagiakan kamu. So, when you will come and share the joy of life with me?
Read More

Friday, January 8, 2016

If i Lose Myself Tonight

Life it's like surprise box. Kita nggak akan pernah menduga apa 'isinya' dan kadang bisa jauh banget dari ekspektasi. Hampir pasti, kita semua pernah menulis di atas kertas (atau sekarang praktisnya di apps notes yang ada di hape sih) mengenai apa yang diinginkan. Kemudian entah berapa lama, ada yang kesampaian, ada yang enggak, ada yang tercapai tapi melenceng jauh dari yang diharapkan.

Yang paling ngagetin lagi, kalo nggak berencana apa-apa eh tiba-tiba sama Tuhan dikasih kejutan. Hal ini pasti menyenangkan banget kan? Bayangin, ada berapa banyak manusia di dunia ini dan Tuhan gak pernah lupa kasih kejutan buat ummat Nya, satu persatu!

Dalam hidup saya, ada beberapa kejutan yang saya bahagia banget karena hal itu sekarang. Tapi ada juga beberapa keinginan yang tetap saya perjuangkan sampai hari ini, walau belum tahu bagaimana hasilnya nanti. When i ask to God, just let God decide.

I know what i want in my life. Tapi saya juga tahu banget, Tuhan yang lebih tahu mengenai apa yang terbaik untuk kita semua. I've just...

Ada 2 takdir dalam hidup. Yang bisa diubah dan enggak. Yang gabisa diubah itu contohnya: manusia pasti mati, kita terlahir dari rahim siapa, kayak gitu. Yang bisa diubah itu: kalo kita lahir miskin, jika mau berusaha keras maka Tuhan akan kasih kesempatan untuk bisa mati dalam keadaan berkecukupan. Atau ketika kita patah tulang, jika kita usaha untuk berobat dan menyembuhkan, maka Tuhan akan berikan kesempatan pada kita untuk sembuh.

Yes, saya berjuang banget di poin takdir yang bisa diubah. Saya berasa jadi kayak anak kecil yang lagi gigih banget ngerayu orangtuanya untuk mendapatkan apa yang diinginkannya. Perkara nanti setelah di titik tertinggi usaha saya tetap nggak 'disetujui' sama Tuhan, itu urusan nanti. Sekarang fokus berusaha dulu.

Some people said i wasting my time, do something up in flame. Saya gabisa dong jelasin satu persatu ke banyak orang kenapa saya masih gigih aja. Interpretasi tiap orang kan beda-beda, mau udah saya kasih alasannya sampai capek jelasinnya juga kalo dia tetep nganggep saya begini dan begitu, yaudah mau diapain?

It's my 'business' with my God. Pernah sih ngerasa kok kayak semuanya bilang harusnya tuh kayak gini loh, tapi saya tetep aja 'ngeyel'. Dibilang keras kepala? Ga masalah kok, yang penting apa yang saya perjuangkan bukan sesuatu yang terlarang :D

Setiap orang merayu Tuhan dengan berbagai macam permintaan. Jika kamu bersujud setiap hari dan berdoa minta ini itu, itu hak kamu. Begitu juga dengan saya, harusnya itu jadi hak prerogatif tiap individu kan untuk memohon apa pada Tuhan?

Saya tahu pasti apa yang saya inginkan, dan kenapa saya menginginkan hal tersebut. Jika di mata orang hal itu terlihat nggak berguna, belum tentu juga gitu buat saya. Bagi saya, beli baju baru nggak ada gunanya. Tapi buat orang yang bajunya udah robek, tentu itu bermanfaat banget. Ya gitu deh intinya.

One thing that i really know: if i lose myself tonite, it will be by your side. That's what i fight for, until today...
Read More

Wednesday, January 6, 2016

Easy in Love With OPPO R7s

I believe love at first sight, i really mean it. Sounds cheesy banget ya? Tapi memang saya tipe orang yang judge something by first impression. Dan itu nggak melulu soal 'casing', tapi banyak faktornya. Jadi buat yang bilang jatuh cinta itu ribet, itu nggak berlaku di dunia saya :D

Contohnya aja milih baju. Saya bukan tipe orang yang bakalan spend time tawaf keliling mall buat keluar masuk toko satu persatu demi mendapatkan satu barang aja. Biasanya sih less than 30 minutes saya udah dapat barangnya. Simply karena udah punya butik langganan yang udah saya tau banget kualitasnya.

Banyak temen saya yang suka geleng kepala kalo liat saya belanja secepat kilat begini. Habis gimana lagi, kalo udah tau apa yang dimau, kenapa harus dibikin sulit hihi. Kayaknya ini yang bikin saya awet single ya, udah tau banget bakalan sama orang kayak gimana, tapi orangnya belum ada #cuuurhaaat. Tapi sekalinya ketemu, langsung klik dan melting!

Yap, karena udah punya kriteria makanya saya mudah jatuh cinta. Nggak perlu waktu lama untuk suka sama sesuatu kalo itu udah pas banget sama idam-idaman saya. Intinya nih, ngapain gitu rempong milih ke sana ke mari kalo udah tau apa yang pas di hati? #ceilaaahhh

Begitu juga dengan brand handphone. Bisa dibilang saya beli gadget satu ini berdasarkan 4 kriteria utama, apa itu?
  • Brand
  • Harga
  • Fungsi
  • Availability
Nggak bisa dipungkiri kalau handphone sekarang jadi semacam kebutuhan penting bagi anak muda yang produktif. Istilahnya sih 'sandang, pangan, papan, gadget!' mwehehhehe ngaku gaak hayooo. Berhubung saya adalah tipe orang yang suka dengan segala hal berbau simple, maka memilih handphone juga begitu. Saya males bener kalo kudu ribet gonta ganti smartphone karena mudah rusak. Salah satu resolusi saya di tahun baru ini, ya punya smartphone yang memenuhi syarat-syarat di atas. Picky? Biarin, tapi kan nyari soulmate for life emang nggak mudah :p

Nah karena itu, brand yang udah terpercaya dan terbukti kualitasnya jadi syarat mutlak nomor satu. Makanya saya langsung jatuh cinta sejatuh-jatuhnya sama OPPO R7s yang baru aja dirilis. Kenapa sama Oppo? Kenapa bukan sama Oppa-Oppa Korea? #krikkrik



Soalnya kualitasnya jelas teruji cyiin. OPPO berhasil meraih penghargaan The Best User Experience Smartphone di ajang IGRA (Indonesia Golden Ring Award) Tahun 2015

Pun body gadgetnya super slim dan handy banget. Ukuran layarnya nggak lebay, 5,5 inch pas buat kamu yang aktif dan males pake handphone dengan layar raksasa. Warnanya juga unyu banget! Saya naksir berat sama yang Rose Gold. Pas bener buat cewek-cewek yang pengen tampil elegan dan chic.

Tapi kalau pengen warna lain juga ada, yaitu gold. Ini mewah maksimal dan bikin penampilanmu cetar membahana ala Princess Syahrini #majumundurcantikcantikcantik :)))



Sebagai cewek, tentu saja selfie adalah hal penting, dan jadi prioritas kalo lagi pergi ke manaa gitu. Saya sering tuh nebeng selfie di hape temen, soalnya kamera depan dia bagus dan bening banget! Tau nggak hape dia apa? OPPO dong!

OPPO R7s ini bakalan jadi bff buat pecinta selfie kayak saya. Kamera belakangnya 13mp, depan 8mp. Wih mau foto sampe jungkir balik, tetap keliatan ciamik! Apalagi kalo untuk motret pemandangan alam yang kece berat, setiap detil dan warnanya bakalan kelihatan sama seperti aslinya. Penasaran sama cakepnya gadget keren ini? Nih kepo langsung ke videonya guys:



Sekarang kan lagi hits tuh #exploreindonesia #livefolk di Instagram. Para anak muda lagi berlomba-lomba buat traveling jelajah Indonesia, dan pamerin keindahan negeri kita tercinta. Rugi banget deh udah sampe ke surga dunia eh hapenya ngedrop dooonggg XD Nah ini yang saya maksud dengan mengutamakan fungsi.



I'm not photographer, saya nggak punya kamera pro buat dibawa traveling. Jadi yang bakalan diandalkan satu-satunya ya smartphone. Masalahnya hari ini, gadget satu ini tuh rata-rata boros baterai dan yang ada, sampe spot keren malah udah mati. Nyesek banget gak sih?

Indonesia itu Indah, kan? Jangan Sampai Kelewatan!
Daripada kejadian kayak gini, saya makin cinta sama OPPO R7s nih. Ternyata, hape yang digadang-gadang jadi best seller ini gak perlu banyak waktu untuk dicharge. 5 menit aja bisa buat telepon sampe dua jam loh! Bayangkan kalo fullcharge, kamu bisa selfie, wefie, main Instagram sampe capek!



Dengan bentuknya yang stylish abis, OPPO R7s bakalan catchy untuk dibawa ke mana-mana. Nggak cuma menang di bentuk doang, hape satu ini juga pantang lemot. Helaw 2015 masih musim hape nge lag? Dih buang ke laut ajaaa hihihi.

RAM nya OPPO R7s nih 4gb dan ROM nya 32gb plus bisa ditambahin SD card up to 128gb. Sebagai makhluk sosial dan makhluk eksis, sayang banget kalo sampe ada foto bareng sahabat atau video kenang-kenangan abis liburan kudu dihapus karena memori limit kan? Belum lagi kalo harus merelakan apps-apps favorit didelete karena dapat warning storage penuh, sakitnya tuh di siniii...

Momen Seindah ini Hanya OPPO r7s yang bisa mengabadikannya
Another Momen Indah Bikin Baper
Dengan OPPO R7s kamu nggak perlu merasakan hal-hal di atas. Plus layar AMOLED dengan 16 juta warna, birunya air laut, putihnya awan di angkasa, hijaunya pohon pinus, jingganya cakrawala sore hari hingga lembutnya sinar bulan saat purnama bisa kamu abadikan dengan sempurna.


Jangan lupakan juga dua point lagi di atas. Availability dan juga harga. Buat apa gadget dengan fitur setinggi langit tapi nggak ada yang jual? Atau hanya ada di toko tertentu saja. Thank God it's OPPO! Mulai dari kota kecil hingga besar, hampir semua counter HP menjualnya. Harganya juga rasional, gak dijual mahal karena menang brand atau terlanjur terkenal aja.

Kamu penasaran berapa harga OPPO R7s ini? duh kasih tau nggak ya, ntar pada ikutan beli :p Nggak apa-apa deh saya kasih tau. NGGAK SAMPE ENAM JUTA RUPIAH! Wowoowoowww serius?

Yuhuu, dengan segala kecanggihan dan kemewahan ini, kamu nggak perlu menguras habis saldo tabungan. Cuma OPPO yang bisa kasih harga spesial kayak gini, padahal OPPO R7s dibekali dengan Gorilla Glass antigores,  premium metal body yang tahan banting dan juga 4G LTE yang membuatmu bisa internetan super cepat!



I think i've just fall in love to this super gadget. Menikmati weekend yang cerah dengan jalan-jalan ke pantai, trus bisa selfie tanpa ada noise dan upload ke socmed dengan cepat. Pas weekdays mau check email juga reloadnya lancar, download attachment ga pake lama, buka apps ini itu juga bisa banget. Memang seharusnya gadget itu memudahkan hidup kita bukan?

Jadi in a number, 7 alasan penting kenapa saya jatuh cinta pada OPPO R7s adalah...
  1. Kualitas terjamin, brand OPPO adalah salah satu top of mind dan nggak pernah mengecewakan pelanggannya.
  2. Beli hape udah lengkap dapat charge, earphone dan juga SIMCARD nya micro jadi hemat space di OPPO R7s.
  3. Salah satu resolusi saya di tahun baru ini adalah life balance. So? Pengen rutin jalan-jalan. Kamera OPPO R7s udah mumpuni banget untuk capturing unforgetable moment.
  4. Nggak cuma kamera yang jos, daya tahan baterainya juga juara! Nggak perlu ketakutan keabisan power pas lagi butuh-butuhnya. Bye powerbank!
  5. Buka apps ini itu, bahkan yang berat sekalipun macam gaming juga lancar. No hang no lag karena RAM nya 4gb, puasssss.
  6. Anak gaul socmed macem saya gini selalu 'haus' koneksi di mana-mana. OPPO R7s udah mendukung 4G LTE jadi bisa eksis di mana aja kapan aja yeyyy.
  7. Warna OPPO R7s classy banget! Berkelas dan mewah, layar 5,5inch juga pas gak kekecilan atau kegedean. Super stylish!
Everything is moving forward, fast like a flash. Jangan mau tertinggal di belakang cuma gara-gara smartphone kamu lemot dan gabisa diajak produktif. Yuk ah daripada galau mikirin mantan di tahun lalu, mending ganti hape pake OPPO R7s di tahun baru #eaaaa. Jadi ini harapan saya di tahun ini, bagaimana denganmu?



“First best is falling in love. Second best is being in love. Least best is falling out of love. But any of it is better than never having been in love.” 
― Maya Angelou
Read More

© I'm Fireworks!, AllRightsReserved.

Designed by ScreenWritersArena