World Through my Words

Wednesday, August 29, 2018

Seberat itu, Melepasmu

Sembilan tahun, sejak pertama aku mengenalmu. Jauh dekat, baik-baik saja dan seperti orang asing, merajut cerita masing-masing, hampir sampai di pelaminan meskipun akhirnya sama-sama gagal, apapun yang bisa kamu sebut hingga akhirnya bertemu lagi untuk kesekian kalinya. Kamu tidak pernah tau, bahwa titik itu adalah momen yang aku memimpikannya saja tidak berani.

Kamu sudah pergi jauh, aku sudah melangkah. Mengingatmu saja sudah tidak pernah. Kala itu, kamu adalah pertempuran yang kuputuskan untuk menyerah. Iya, realita telah memukulku habis-habisan dan membuatku mengaku kalah.

Kamu tidak pernah tau, ada malam-malam di mana aku menangis karena merindukanmu tapi tidak ada yang bisa dilakukan. Mengejarmu seperti menjangkau awan, mustahil dilakukan. Hanya bisa melihat foto yang kamu unggah, atau memutar ulang kenangan.

Sembilan tahun, harus kukatakan apalagi kepada Tuhan bahwa kamulah yang aku inginkan? Seperti apalagi aku harus memohon agar Ia tak lagi menjauhkanmu dari pandangan? Rasanya seluruh tenagaku sudah habis untuk mempertahankan tanganmu tetap di genggaman.

Patah hati selalu menyakitkan, terlebih jika ini tentang bagian melepasmu. Lagi dan lagi, seperti mengulang-ulang lagu berlirik pilu. Aku tidak pernah berhenti mencintaimu walau tahun berganti secepat itu.

Aku menyerah, aku lelah, aku pasrah. Jika memang kamu bukan untukku, maka semoga semua tentang kita segera terhapus dan berlalu. Aku rasa Tuhan sudah sangat tahu seperti apa perjuanganku jika itu menyangkut kamu. Jika Dia masih tetap tidak menyetujui, maka sudah mari kita menutup buku.

I love you and i always do. Even it hurts and take away all of i have. 
Read More

© I'm Fireworks!, AllRightsReserved.

Designed by ScreenWritersArena