Hari masih pagi, dan Ibu bersemangat sekali menulis surat untuk kamu, hey Little Princess :’)).
Untuk Sarah, putri Ibu yang kata orang-orang seperti Ibu waktu masih kecil :’))
Hari ini libur dan besok cuti bersama. Kemarin ibu pulang kerja dan kamu bertanya ‘Ibu sama Ayah besok dirumah kan?’ dengan suara cadel usia 3 tahunmu yang menggemaskan. Ibu mengangguk dan menggendongmu dengan penuh kerinduan karena sudah seharian meninggalkanmu pergi kekantor. ‘Iya Dek, besok Ayah sama Ibu dirumah, sampai hari minggu malah. Mau jalan-jalan?’ dan kamu menjawab senang sekali ‘mau mau ibu! ibu aku mau turun, mau kasih tau kakak’ lalu kamu turun dari gendongan Ibu dan berlari menghampiri Langit yang sedang asyik bermain Lego di ruang bermain. Kemudian kamu menarik Langit ke ruang tengah dimana ayah dan ibu duduk sambil tersenyum melihat tingkah polah kalian berdua.
'Kakak besok ibu sama ayah mau ajak kita jalan-jalan, asyik kita pergi sampai hari minggu'. Bahagianya kamu bisa bersama Ibu dan ayah sampai berhari-hari ya dek?. Maafkan ibu dan ayah bila kesibukan kami membuatmu hanya bertemu kami pada sore hari bahkan malam hari saja dan akhir pekan. Nanti bila semuanya sudah berjalan sesuai dengan apa yang direncanakan, Ibu pasti akan lebih banyak dirumah kok :).
Sarah, ibu bangga sekali sama kamu. Kamu tidak pernah rewel ketika ibu berpamitan untuk berangkat kerja. Kamu malah selalu mencium pipi ibu dan berpesan ‘Ibu nanti telepon ya’ :”)) , kamu tidak pernah menangis bila bukan ibu yang menjemputmu disekolah, bukan ibu yang menyuapimu makan siang. Kamu baru berusia 3 tahun tapi bisa mengerti, ibu saaaayaaangg sekali sama kamu :’)).
Kapan hari Langit bercerita kepada Ibu, bahwa kamu jatuh dari sofa ruang tengah. Kamu menangis, kemudian digendong oleh nanny lalu diam. Kamu tidak meraung-raung mencari ibu, kamu malah meredakan tangis lalu bilang kepada nanny ingin telepon Ibu. Ibu sedih tidak bisa menolongmu ketika kamu terjatuh dek :(.
Dan seperti anak-anak lainnya, kamu suka sekali bertanya. Kamu bertanya kepada Langit, kakak main apa? itu apa kak? dan bila Langit tidak menjawab karena sama-sama tidak tahu jawabannya, kamu akan diam lalu ketika Ibu atau ayah pulang kamu akan menanyakannya. Kadang kamu suka iseng dengan mengganggu mbak yang sedang bersih-bersih rumah atau asal-asalan mengambil baju dari lemari sehingga berantakan semua. Lucu sekali ketika Langit kemudian menarikmu dan memberi tahu ‘adek gak boleh gitu’ lalu kamu mengangguk dan kembali ke kamar :)).
Nenek bilang, kamu adalah gambaran ibu waktu kecil. Rambutmu, bentuk badanmu, senyummu, bahkan sorot mata dan tingkah polahmu. Nenek seperti melihat ibu ketika masih balita, tapi bedanya dulu nenek punya banyak waktu bersama Ibu. Someday, ibu akan ada ketika kamu berangkat sekolah, pulang sekolah, bermain, sampai tidur :’)) ibu janji, dek.
Sarah Herera, terimakasih sudah menjadi anak yang manis dan baik. Ayah dan ibu bahagia sekali punya putri secantik dan semenyenangkan kamu. Kamu adalah separuh ibu yang ibu ingin bisa selalu peluk dan tidak jauh-jauh dari ibu.
Ayo main sama Ibu dek :’))
Dari wanita yang mencintaimu bahkan sebelum kamu lahir ke dunia.
Surat ini akan aku berikan pada Sarah, bila dia sudah benar-benar ada dan lahir di dunia, kelak.
0 komentar:
Post a Comment