World Through my Words

Tuesday, February 5, 2013

Hari Ke-23: My Best Friend's Wedding: Sheila Junniar


Waktu aku mulai menulis surat ini, aku membayangkan bakso sayur.
Well, harus diakui sejak kamu menikah, kamu semakin kreatif dalam memasak, tapi bakso sayur Shel? Please.. *ngikik*

Agak sedikit sedih sebenarnya saat tahu kamu balik ke Makassar. Aku masih punya janji buat nginep dirumahmu, just like years ago when you were still single. Tadinya aku bilang besok, terus jadi minggu depan, dan berubah jadi bulan depan.

I didn’t lie when I say I’m afraid to stay in your house.

Aku beberapa kali nginep di rumah Fanny kan, sejak dia hamil dan akhirnya melahirkan baby Aira..dan aku mengiri. Aku ga bohong ketika bilang “nanti kalau nginep dirumahmu aku jadi pingin hamil juga..”

I do really want to get married soon. Just like Fanny, you, and Fira. Tapi Allah belum kasih aku kesempatan untuk itu dan bukan berarti aku tidak bahagia. I’m happy being single, but I think it’s better for me to step back a little bit.

Melihat Fanny menikah bagiku sedikit berbeda dengan melihatmu menikah. Waktu kamu menikah, reaksi pertama adalah, “finally..” Hehehe, you know what I mean. Tapi ternyata lebih dari itu, seeing you married waking me up. We are grown up! Kita udah bukan lagi anak umur 7 tahun yang suka mandi bareng – errr – but you will have your own children very soon. Udah bukan anak-anak lagi tapi udah bisa bikin anak, hihi.

And suddenly I miss you. I miss the times we passed together. Aku kangen masa-masa SD, dimana kamu ga kenal cowok dan selalu nangis kalau dideketin cowok. Masa-masa SMP waktu kita jadi pengurus OSIS sama-sama. Dan masa SMA walau kita ga satu SMA tapi tetap sering ketemu. Bahkan kuliah kita sama-sama milih komunikasi walau beda universitas. Kamu beberapa kali ke Malang dan kita menghabiskan weekend di vila tantemu..

Lebih dari semua itu, ada cerita-cerita yang kita bagi. Ada hal-hal di diriku, yang cuma kamu seorang yang tahu di dunia ini *tsah*. Dan aku sering berpikir, most of the time kita melewati kisah hidup yang serupa meski tak sama persis. Kita seringnya bergantian menghibur saat salah satu dari kita sedang sedih, padahal kadang mau bilang ‘eh ceritanya gitu-gitu aja.” Iya ga sih…

Intinya adalah.. Ya ampun, kita sudah bersama-sama lebih dari separuh umur kita..

Ada pepatah yang bilang, “A good friend is a connection to life - a tie to the past, a road to the future, the key to sanity in a totally insane world.”

Just can’t agree more. You were there in my past, and you are one of the elements that create what I am now and surely my future; and it’s you who kept me sane for most of the hard times in my life.

I wish all the best for you, Mas Haryo and the babies in the near future. I hope I can be there for you when you need me, mungkin ga seperti dulu tapi just like some times.. you know..

Jadi ibu yang sehat dan kuat ya, She.. Kalau di Islam ada baptis-baptisan pasti aku minta jadi ibu baptis anakmu. Hehehe.

Love,
Rahma 

My favorite photo taken from your midodareni night :')

You're so beautiful! :')
Left-right: Nita - my mom - you - me


  

0 komentar:

Post a Comment

© I'm Fireworks!, AllRightsReserved.

Designed by ScreenWritersArena