World Through my Words

Monday, April 28, 2014

[Fiction] Beranda Lantai Tiga

Tidak ada yang pernah menyangka bahwa setelah empat tahun kita berpisah, kita justru menikah. Sebuah email yang berisi tentang 'aku akan kembali, empat tahun lagi' rupanya membuat kita terbangun dan sadar bahwa bagiku, kamulah hidupku dan bagimu, akulah orang yang kamu inginkan. Tanpa banyak persiapan, tanpa perlu peduli dengan omongan orang, aku dan kamu mengikat janji untuk bersama hingga Tuhan memisahkan dengan kematian.

Seperti di email yang kamu tuliskan dan seperti mimpi yang aku dan kamu gambarkan, inilah kita sekarang. Kamu dengan pekerjaanmu yang bisa dikerjakan dari mana saja, dan aku yang setiap pagi sudah in a rush ke kantor, menghandle tumpukan pekerjaan hingga petang menjelang. Seperti janjiku padamu, aku tidak akan pergi sebelum menyiapkan makan siang untukmu yang pagi masih terlelap tidur, dan tidak akan melewatkan satu malampun tanpa makan bersamamu.

Kamu, masih sama. Messy hair, shorts and t-shirt. Tidak, kita tidak tinggal di downtown, kita memilih tinggal pinggir kota yang sejuk, di rumah bertingkat tiga seperti impian kita. Rumah dengan lantai tiga berupa working space aku dan kamu, dikelilingi kaca yang ketika dibuka, membuat bulan bintang seperti private luxurious scenery every night you work and i check my task for tomorrow.

Lalu ada beranda yang dihiasi tanaman hijau yang kusirami tiap pagi, dengan dua kursi pantai yang kita duduki tiap malam menjelang midnight. Biasanya kita mengobrol di sana, mulai dari 'gimana kerjaan hari ini' sampai 'kegilaan apalagi yang akan kita lakukan bulan depan?'

Kita, terpisah empat tahun dan mencoba mencari makna hidup masing-masing setelah terpisah. Aku mengejar mimpiku, begitu juga kamu. Namun ternyata ada yang masih kosong, yaitu 'kita'. Untuk apa segala hal yang sudah aku capai, jika tidak ada kamu yang membuatku tertawa di tengah gilanya pekerjaan yang harus aku selesaikan setiap hari? Untuk apa kamu bisa membeli segalanya jika tidak ada aku yang bisa kamu peluk tiap hari, dan menjadi temanmu bicara dan bertukar ide?

Kita pernah saling menemukan, lalu berpisah dan saling melepaskan. Tapi hati tidak pernah bisa mengingkari, hingga empat tahun kemudian, kita kembali saling mencari dan tak ingin lagi dipisahkan. Now here we are, di beranda lantai tiga yang kita impikan, menjelang tengah malam ditemani taburan bintang-bintang, bercengkrama menyenangkan. Aku suka kamu, aku suka cara kita menjalani hidup.

Bahagiaku, mewujudkan segala impian yang kubangun bersamamu.

This is may be ending for #latenighttalk ,

4 komentar:

© I'm Fireworks!, AllRightsReserved.

Designed by ScreenWritersArena