World Through my Words

Sunday, December 23, 2018

Imajinasi

Kita tinggal di sebuah apartemen atau rumah kecil yang nyaman, sedikit perabotan tapi banyak buku dan bersih menenangkan.

Seperti biasa, pagi dimulai dengan aku bersiap berangkat bekerja, tentunya kali ini kuharap jam biologis kita sudah sama.

Meskipun aku juga bisa bekerja dari rumah, nyatanya lebih nyaman di kantor dan bertemu banyak orang. Aku tidak akan pulang lebih dari jam lima, karena kita lebih penting dari pekerjaan atau lainnya.

Beruntungnya bersamamu, kamu jauh lebih bisa jadi pemakan segala, dibanding aku. Keju saja bisa kamu cemilin begitu saja, jadi bersamamu sangat sangat memudahkanku. Tidak perlu menyiapkan makanan yang butuh keahlian chef Marinka, cukup yang sederhana dan diganti-ganti menunya.

Kadang sore tiba, kamu menelepon dan bertanya: ingin makan malam apa? Gimana kalau jajan aja? Dengan senang hati, menghabiskan malam denganmu setelah berkutat dengan deadline seharian adalah obat paling mujarab. Meski kita tidak berangkat bersama, tapi sepulangnya berganti kamu di kursi kemudi, sudah sangat membantu meringankan beban kakiku.

Sepanjang jalan bebas hambatan -karena kita adalah fans berat jalan tol- membahas banyak hal. Cerita-cerita lucu, bertukar pikiran hingga rencana-rencana yang sedang kita usahakan untuk terealisasi tepat pada waktunya.

Tabungan dana darurat yang sedikit lagi mencapai target, visa Eropa yang belum sempat kita apply padahal akhir tahun akan ke Iceland untuk menikmati Aurora Borealis, menimbang untuk upgrade mobil karena kebutuhan hingga rencana investasi saham di beberapa perusahaan yang direkomendasikan oleh financial planner kita.

Sepuluh tahun kita berusaha untuk mencapai apa yang kita jalani sekarang. Berdarah-darah, berpeluh hingga lusuh. Tapi lihatlah kita sekarang.

Tidur nyaman, berteduh di tempat yang setengah mati kita perjuangkan untuk dimiliki, pergi ke manapun kita mau, merdeka secara finansial dan masa lalu.

Perjalanan kita mungkin jauh lebih panjang dan lebih berat dari orang lain. Tapi kita tidak menyerah, dan terus berlari.

We are not perfect, but we are worth it
-So Far Away, Martin Garrix

0 komentar:

Post a Comment

© I'm Fireworks!, AllRightsReserved.

Designed by ScreenWritersArena