World Through my Words

Thursday, August 20, 2015

[Thought] No Reason

How's life?

Mine is so far, so damn good! ;) I just wanna share something about happiness. Mungkin klasik banget ya, tapi aku akan bilang hal ini dengan bold dan underline: saya tidak punya alasan untuk tidak merasa bahagia.

Hazeeeg, memangnya semenyenangkan apa sih hidupku sampai bahagia melulu? Banyak duit gitu bisa shopping-shopping tiap hari? Atau banyak waktu gitu bisa jalan-jalan tiap saat?

Nggak jugaaaaa *ala ala Syahrini sambil kibas jilbab*. My life is average alias standar dan biasa aja. Sama kok kayak yang lain, kerja jam 8-4, weekend libur, makan enak sesekali, nonton ke bioskop kalo ada film bagus, beli some stuffs kalo ada duit lebih.

Tapi kenapa bisa bahagia terus? Simply because i live my life and enjoy every present. Kalimat baru nih yang aku jadikan prinsip hidup: hal sereceh apapun kudu bisa jadi alasan buat bahagia.

Hal receh tuh maksudnya ya yang sepele gitu. Pulang kantor bisa nonton serial di tv kabel, beli cokelat diskonan di Indomaret, tidur seharian pas hari Minggu, gitu-gitulah. Sederhana, tapi kalau mau disyukuri, itu menyenangkan luar biasa.

Selain itu, mencoba untuk nggak memposisikan diri sebagai orang yang susah hidupnya. Galau boleh, tapi masa segede ini masih mau ngeluh aja kerjaannya? Udah dikasih rezeki rutin tiap bulan, sehat, kosan yang nyaman, kebangetan deh kalau masih mau komplain :p

Aku memang masih sendiri, 'ketinggalan' jauh dari teman-teman yang udah menikah / merencanakan menikah / udah punya pacar. Tapi itu bukan alasan buatku untuk nggak bahagia. Sometimes i feel lonely, that's normal but i can do everything i want. So why i should sit and cry because my wedding has been cancelled?

I found happiness in unexpected place. Since my financial getting better, i started to buy something to my parents and family. As simple as that, make people happy and happiness will stay in my life longer.

Bukannya riya', tapi ini beneran pengalamanku. Kalau ada uang lebih, aku belikan ortu dan keluarga barang-barang yang selama ini mereka nggak beli karena mementingkan membayar kebutuhan rumah tangga. Pas aku ganti baterai jam di Toko jam di Jogja, i offer to my mom to choose watch that she like.

Responnya? kaget, banget. Aku bilang, pilih aja mana yang mama suka, i will pay it. Terserah mau harganya berapa, merek apa suka-suka. You know what, i saw happiness at her face. Gembira, karena nggak setiap hari bisa beli barang tanpa melihat harganya.

I do same to my dad. When he need to travel go to Jakarta, i bought train ticket for him. PP Solo-Jakarta-Solo kelas eksekutif, Papa tinggal duduk dan print tiketnya, udah. He don't need to think about the ticket price etc.

And i pay everything they need, buy everything they want, and i feel happy. Bahagia karena bisa membahagiakan keluarga, itu nggak ternilai rasanya.

Keluarga bahagia, hidupku bahagia, lalu apalagi? Nggak ada alasan untuk sedih dan murung serta meratapi nasib.

Do everything you want, compliment yourself well and kick out every pain. Spread happiness, not sadness.

Jangan biarkan hal sepele membuatmu lupa akan banyaknya hal besar yang membahagiakan dalam hidupmu.


2 komentar:

© I'm Fireworks!, AllRightsReserved.

Designed by ScreenWritersArena