World Through my Words

Friday, May 29, 2015

Unpredictable Life

Pernah nggak kamu memprediksi hidupmu bakalan kayak apa ke depannya? Misal: 5 tahun lagi, gajiku segini, mau tinggal di sini. Aku mau ke sana, dan segala macamnya? I did it too, until i realized something.

Kita tidak bisa menghitung hidup dengan angka matematika. Karena hidup penuh dengan belokan dan kejutan.
Aku dulu benar-benar menghitung hidup sedemikian rupa sampai akhirnya 'bertemu' dengan beberapa kejutan dalam hidup. Katakanlah, sakit. Yes, i should spend almost 20 million for pay my bill at hospital. Mana ada cerita aku menghitung taun segini aku bakalan sakit trus sedia duit segini buat sakit? :D

Realistis dalam hidup dan siap terhadap tikungan apapun itu perlu. Hidup nggak selalu berjalan seperti kemauan diri sendiri. Jadi penting untuk tetap mempersiapkan masa depan tapi jangan lupa untuk terbuka terhadap berbagai kemungkinan. Dalam hal ini, baik ataupun buruk.

Beberapa hari yang lalu, aku ngobrol dengan salah satu sahabat baik. Kebetulan,  kami sama-sama kerja dari nol dan nggak ada ceritanya sarjana langsung dapat posisi enak di kantor :D. Benar-benar merintis dari bawah, dan alhamdulilah dia sekarang udah menjabat posisi cukup tinggi di kantornya dan aku alhamdulilah, no more confusing about money.

Kami lagi menikmati mie setan lalu di seberang meja kami, ada geng mahasiswa lagi makan bareng. Kami ketawa mengingat dulu seumur mereka, uang saku kami terbatas dan tentunya jajan-jajan lucu kayak gini adalah 'barang mewah' yang mungkin hanya bisa dirasakan lebih dari seminggu sekali.

"Siapa sangka, kita sekarang bisa seperti ini ya. 4 tahun kemarin mana ada kita prediksi kalo di masa kini kayak gini," tuturnya.

Aku mengangguk. Dia benar, bahwa 4 tahun kemarin boro-boro deh mencapai aman secara finansial, yang kebayang cuma kerja di Jakarta, udah. Nggak paham mau digaji berapa dan butuh uang berapa buat hidup. Beneran ini :D

Yang aku tahu, aku berangkat bekerja setiap hari, menabung kalau gaji ada sisa dan hidup hari demi hari. Rencana masa depan pasti ada, tapi ternyata Tuhan itu adalah planner paling keren.

Nggak percaya? Coba deh kamu review hidupmu minimal setahun kemarin. Ada nggak pencapaian yang kamu bahkan gak prediksi sebelumnya? Mine is, having my own business. Walau kecil-kecilan dan butuh dibimbing terus sama CEO nya yaitu mas Ihsan, tapi alhamdulilah bisa jalan sampai hari ini.

That's why, aku sekarang nggak berani untuk bilang "seperti ini harganya mahal, gaji gue mah berapa mana cukup blablabla." Aku nggak ingin jadi orang yang pesimis kayak gitu lagi.

Optimis, jika memang niatnya baik maka Tuhan akan berikan jalan. Atau jika memang tidak terkabul, bukan karena kita kurang berusaha tapi Tuhan anggap itu yang terbaik bagi kita. Intinya, berusaha dan ihtiar terus, jangan membatasi diri sama hitungan matematika.

Manusia ada masa naik turun, ada gagal dan suksesnya. Jika satu hari diberi Tuhan belokan berupa gagal / cobaan, dihadapi baik-baik dan yakinlah bahwa selalu ada pelangi setelah hujan deras.

Aku dulu hutang ortu untuk biaya opname rumah sakit. Aku cicil 1juta tiap bulan, karena nggak punya tabungan. Begitu lunas, langsung sujud syukur alhamdulilah walau habis sakit kayak gitu masih diberi Tuhan kesehatan lagi untuk bekerja dan bayar utang biaya opname.

Rezeki Tuhan yang atur, dan Tuhan tidak mengenal hitungan matematika. Aku sendiri selalu rasional, tapi tidak berhenti berusaha. Bahasa gampangnya: masa iya kita bekerja lebih, hasilnya akan sama dengan yang kerja ala kadarnya?

Kata Iman Sjafei: Dulu gue makan KFC kalo lagi banyak duit, sekarang makan KFC kalo udah keabisan duit.

See the difference? KFC berubah dari makanan mewah jadi makan seadanya itu perubahan besar loh :) Don't you want it to your life?

2 komentar:

© I'm Fireworks!, AllRightsReserved.

Designed by ScreenWritersArena