OnefiftyHijab at #WomensTime by Hijabers Malang! ^-^

Assalamualaikum sisters :)

Long time no blogging, kangen juga heuheu. Aku udah cerita belom yah kalau minggu lalu onefifty jadi 'sponsor kecil' di acara superb kerennya Hijabers Malang? yep, onefifty ada bagiin doorprize dan kasih hadiah untuk juara 1 lomba fashionnya. Acaranya keren banget sisters, ada hijab class, seminar, lomba fashionshow trus ada bazaar juga dan pembagian doorprize. Next time kalau hijabers malang bikin acara lagi, onefifty mau banget ah jadi sponsor lagi ^-^. Thanks to hijabers Malang dan here's sedikit foto-foto *maap kalo jelek, lupak bawa camdig sisters :(* . Anywaaaay...congratz untuk yang dapet doorprize Nabila Maxi Skirt yah. Onefifty tunggu foto cantiknya ^-^

#HijabClass by Zoya. Chic tapi keren banget!

Lya Firdausy lagi kasih #hijabclass . Cantik banget sisters! :)

Salah satu peserta #hijabclass yang dapet Nabila Maxi Skirt dari Onefifty. Selamaaat ^-^

Peserta #hijabclass coba jawab pertanyaan doorprize dari MC. Seruuu! :))

Another doorprize winner. yuk kita tunggu foto-foto dari mereka! ^.^

Seeyou next time at onefifty new collection sisters! :). Yang mau Nabila Maxi Skirt, masih ada lhooo, rok panjang cantik buat sisters dengan affordable price but adorable special just for you! ^-^.

Cheers

Titasya

Read More

Hari Ke-11: Suami Impian

“Rindu kami padamu ya Rasul, rindu tiada terperi..

Berabad jarak darimu ya Rasul, seakan dikau disini..”

Beberapa hari ini saya sedang membaca buku Khadijah: The True Love Story of Muhammad. Tersadarlah saya, betapa langkanya pria yang berkepribadian seperti, atau paling tidak sedikit mendekati, Nabi Muhammad.

Banyak pelajaran yang bisa diambil dari beliau. Salah satunya tentang pelajaran berwirausaha, yang saya pernah tulis disini: http://on.fb.me/WodO46

Kali ini, saya akan bicara tentang satu hal yang spesifik, pribadi Rasulullah sebagai suami impian. Di masa sekarang, bisa dibilang jarang sekali laki-laki yang matang secara mental, berkepribadian islami, dan mau diajak serius. Mungkin memang lingkungan saya tidak mempertemukan saya dengan laki-laki seperti itu, tapi bahkan 9 dari 10 laki-laki paling baik yang saya temui pun, ujung-ujungnya ngajak pacaran.

Saya tidak bilang bahwa pacaran itu buruk, tapi saya sudah pernah pacaran selama 3,5tahun dan end up with nothing. Well, to be exact, end up with a lesson that pacaran itu ga bawa apa-apa kecuali sengsara, terutama perempuan. Kenapa? Tanya sama hati nurani. Sebersih-bersihnya pacaran, kalau ga berujung ke pelaminan juga udah korban perasaan. Dan kalaupun menikah, hmmm, udah DP duluan itu juga semacam keadaan yang menyesakkan hati :’|

Ada satu kalimat dari Khadijah yang sangat bagus dan menyentuh,

“Wahai anak pamanku, aku berhasrat untuk menikah denganmu atas dasar kekerabatan, kedudukanmu yang mulia, akhlakmu yang baik, integritas moralmu, dan kejujuran perkataanmu.”

Nah! Inilah yang harusnya menjadi patokan kita, perempuan muslimah, dalam mencari suami. Ga perlu lah PNS golongan X, wiraswasta dengan omzet Y, ganteng (meski banyak dikisahkan kalau tampang Rasulullah juga menawan hati), apa-lah, ini-lah, itu-lah.

Makanya gampangnya ayah saya selalu bilang, kalau ketemu laki-laki, cek sholatnya. Sudah berjamaah di masjid tepat waktu kah? Itu aja. Karena kalau seorang laki-laki sudah punya mindset ‘harus sholat berjamaah di masjid’, insyaAllah terhindar dari hal-hal jelek seperti:

-          workaholic

-          egois (karena terbiasa berinteraksi dengan jamaah lain di masjid)

-          hingga...ngajak malam mingguan.

Laki-laki yang sholat berjamaah di masjid akan merasa sayang kalau ngabis-ngabisin waktu di mall hingga melewatkan waktu sholat. Dan dia juga akan terjaga dari ‘ngapa-ngapain’ sama perempuan sebelum halal.

Bukankah memang sholat itu membawa kepada kebaikan dan mencegah dari keburukan?

Ya Rasulullah, kami tahu sulitnya kami menemukan lelaki sepertimu, adalah karena kami juga belum berkepribadian seperti Khadijah atau Aisyiyah.. Semoga Allah mengaruniakan kepada kami kekuatan untuk menjadi istiqomah dalam berhijab, dan menjadi muslimah yang kaffah.

Amin, insyaAllah.

22 Januari 2012,

Dalam rindu yang teramat dalam pada Rasulullah..

Read More

Hari ke-10: Flying High

Mbak Bul yg cantik jelita,

Ini dia surat ‘pesenanmu’. Hehehe.

Kita memang jarang bertemu, seingatku pernah sekali waktu aku masih siaran, kayaknya dulu kamu masih kurus banget.. *digampar*

Sekitar setahun yg lalu, kita jadi ‘kenalan’ lagi waktu kita rame-rame ke rumah makcik ulangtahunnya anak macan yg pertama. Waktu itu kamu dengan rambut merah menyala-mu masuk ke mobil ifan dan langsung ceriwis tentang AirAsia (eh kayaknya kita semua ceriwis deh ye :p).

Sepanjang jalan ke rumah makcik dan sepanjang pulang, aku diam-diam mengamatimu dan jadi mengagumimu..

Waktu itu aku mau ujian skripsi dan agak khawatir dengan masa depanku, aku curhat ke kamu, dan kamu mengatakan padaku kalimat yang akan selalu aku ingat,

“Prim, ga usah takut kamu kerja apa, sumpah deh namanya penyiar itu bakal buka jalanmu kemana-mana. Semua orang juga tahu penyiar itu networking-nya pinter, ngadepin pelanggan juga bisa banget, kayak ngadepin pendengar kan, kita selalu mikir gimana cara terbaik buat nyenengin pendengar.”

And I made it mbak. Aku sekarang kerja di sebuah studio animasi as an account manager, dan background-ku sebagai penyiar banyak bantu aku di kerjaan ini :’)

--

Oya, satu lagi. Selasa, 22 Januari mbak Bul nge-twit:

Cewek, kl udh cantik trus baik pula rasanya kyk bidadari yah. Gw aja kagum bgt sm dia...

*Kemudian memandang cermin* udh pecicilan, kl ngomong kayak pk toak, ceplas ceplos, doOohh... Ga ada bidadari2nya deh gw! (⌣́_⌣̀)

There was a guy said to me,

“Cewek anggun atau pecicilan sama cantiknya, mereka menarik dgn cara mereka masing-masing. Yang paling penting adalah ga suka ngomongin aib diri sendiri atau orang lain!”

Buatku mbak Bul adalah pramugari tercantik sepanjang masa, dan aku berharap one day aku bisa lihat mbak Bul bertugas di pesawat (baca: aku pingin ke Eropa naik Qatar Airlines, AMIN!). So, don’t worry. You ARE an angel, at least if not in people’s eyes; you will be an angel for your kids someday just like your mom is an angel for you, right?

Kayaknya suratnya udah kejauhan nih. Hihi.

Selalu semangat ya mbak Tekawe XD

Teruslah bikin aku iri dengan foto-fotomu di segala penjuru dunia, agar aku terus ingat bahwa ada dunia yg lebih besar diluar sana, which is worth to fight for!

xoxo

Prima

ki-ka: Kemil, kamuuuh mbak bul, makcik dan anak macan, aku dgn dress semangka kuning :D

Read More

Perfectly Imperfect

Nobody’s perfect and no one has everything. 

But what’s the point of being perfect and have everything if we can be grateful for what we have?

So which of the favors of your Lord would you deny?

(Q.S. Ar-Rahman (55): 13)

Read More

Hari ke-9: Kamu Percaya Takdir?

Hai kamu,

Pagi ini aku jogging keliling komplek, dan seperti yg biasa aku lakukan dulu, aku berhenti sejenak di depan rumahmu. Untuk apa, aku tak tahu. Aku tahu kamu ada di Jakarta, sedang mengejar cita-cita atau mungkin sedang mencari tambatan hati.

*berasa lagu Perahu Kertas ya :p

Satu setengah tahun yg lalu, aku rasanya pingin loncat-loncat kegirangan ketika bertemu sepupumu di mall. Aku bertanya tentangmu dan katanya sekarang rumahmu pindah ke...Penjaringan Sari. And that's where my home is, too!

Lalu kita bertemu di salah satu malam bulan Ramadhan, kamu dengan santun mendampingi mama dan adik perempuanmu tarawih di masjid komplek kita. Just like years ago when we were still teenager!

Aku tidak akan bohong dengan mengatakan bahwa aku tidak tahu apa yg terjadi hingga kita berjauhan dulu. Padahal aku sempat dekat sekali dengan kedua adikmu. Aku dan adikmu yg perempuan sempat 1 tim dance untuk 17-an di komplek kita; aku dan adikmu yg laki-laki satu sekolah dan kadang kalau kepepet aku berangkat atau pulang sama dia.

Ah...betapa aku ingin kamu tahu kalau aku merindu waktu ngobrol denganmu..yg memang tidak pernah kita miliki sebelumnya.  Dan setelah terpisah selama hitungan tahun, tiba-tiba saja takdir mempertemukan kita kembali. Bahkan ia mendekatkan (rumah) kita lagi. Baik yah takdir itu :')

Aku tidak berharap banyak kok dari (takdir) kali ini. Aku cuma berharap kita bisa lebih banyak bicara satu sama lain. Dan mungkin nanti waktu akan menunjukkan, jikalau ada hal-hal yang bisa membuatku mengharap lebih.

Sering-sering pulang ya, Y. Kasihan mamamu sendirian di rumah. Kadang pingin aku temenin tapi takut dijitak sama kamu. Hehe.

See you very soon, Y.

Xoxo

прима

Read More

Hari Ke-8: Hey Sexy Lovely Girl

Dear Lala,

Semoga banjir di daerah rumahmu sudah agak surut.

Dan kalaupun banjirnya surut, tidak menyurutkan cintamu pada Jimmy #ApaSeh :)))

So, it’s Monday already. Makasih lhoh udah ngingetin tiap minggu malem, kamu baik banget sih *kempesin Lala*

Anyway, aku milih kamu untuk aku kirimi surat cinta tiada lain karena aku percaya bahwa kamu orang yg penuh cinta dan aku belajar mencintai dari kamu. Rasanya jarang banget aku lihat kamu bersedih, dan hey…mungkin itu berkah dari sebuah hidup yang penuh cinta? :’)

Setiap aku baca #UntukJimmy, aku sering berharap aku punya lebih banyak waktu dan kesempatan bersama Han Sang Min, hanya karena ah…aku tahu tidak mungkin bersama dia selamanya. Iyah, belum-belum udah pesimis aja yah aku.

But after all, kita belajar dari proses mencintai. At least, kita belajar membahagiakan diri sendiri dan orang yang kita cintai, dengan cara apapun yang kita anggap baik.

Kita belajar bersyukur dengan apa yang kita punya, kita belajar memaafkan, dan kita belajar merenda cita-cita untuk masa depan.

Ah, kamu mengajariku banyak hal, La :’)

Last, I just want to remind you, that life goes on. Everybody’s changing dan kadang diri kita yang berubah. Semoga, jika nanti tiba saatnya terjadi perubahan itu, it will be good, or even much better than what we have now. Apa dan bagaimana, I don’t know, you’re the one who taught me that life is full with surprises.

Keep writing ya La.

And keep sparkling.

And keep making ‘Sexy Bitch-David Guetta’-like music video XD

xoxo

Prima

*sekumpulan love letter-nya Lala di #UntukJimmy yang menginspirasiku kembali menulis*

Read More